Bos WHO Sedang di Bandara Yaman Saat Rudal Israel Menghantam

Bos WHO Sedang di Bandara Yaman Saat Rudal Israel Menghantam

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan staf PBB lainnya berada di bandara internasional Yaman di Sanaa saat serangan udara Israel menghantam lokasi itu. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia dan stafnya hendak naik pesawat saat rudal Israel menghantam.

Dilansir BBC, Jumat (27/12/2024), dia mengatakan salah satu awak pesawat yang hendak ditumpanginya terluka. Dia juga menyebut ada dua orang tewas di bandara.

"Salah satu awak pesawat kami terluka," tulisnya.

Media yang dikelola Houthi melaporkan serangan tersebut - yang juga menghantam pembangkit listrik dan pelabuhan - telah menewaskan sedikitnya tiga orang dan lebih dari selusin lainnya terluka. Houthi yang didukung Iran menyebut serangan itu ‘biadab’.

Tidak jelas apakah korban tewas adalah warga sipil atau pemberontak Houthi. Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan ‘jet tempurnya melakukan serangan berdasarkan intelijen terhadap target militer milik rezim teroris Houthi di pantai barat dan pedalaman Yaman’.

Serangan itu menargetkan apa yang disebut Israel sebagai ‘infrastruktur militer’ di Bandara Internasional Sanaa serta pembangkit listrik Hezyaz dan Ras Kanatib, dan lokasi di pelabuhan Al-Hudaydah, Salif, dan Ras Kanatib di pantai barat.

Dalam komentar tak lama setelah serangan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan ’terus memotong lengan teror poros kejahatan Iran sampai kita menyelesaikan pekerjaan’. Dia menambahkan ‘kita baru saja memulai dengan (Houthi)’.

Mohammed Ali al-Houthi, kepala komite revolusioner tertinggi Houthi, menyebut serangan itu ‘biadab’ dan ‘agresif’. Dia mengatakan ‘konfrontasi dengan arogansi Amerika dan Israel’ akan terus berlanjut sampai konflik di Gaza, Palestina, berhenti.

Beberapa orang yang terluka akibat serangan di bandara di Sanaa mengatakan kepada penyiar yang dikelola Houthi, Al Masirah, bahwa landasan pacu diserang tiga kali sebelum menara kontrol bandara juga terkena serangan. Seorang pria, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Dr Abbas Rajeh, mengatakan rumah sakit polisi tempat dia bekerja merawat 10 pasien setelah serangan itu - satu pasien telah meninggal, yang lain dalam kondisi kritis, dan yang lainnya mengalami luka ringan atau patah tulang.

Iran menggambarkan serangan itu sebagai ‘pelanggaran nyata terhadap perdamaian dan keamanan internasional’. Pemberontak Houthi telah menyerang Israel sejak bulan-bulan pertama perang Gaza, yang dimulai pada Oktober 2023.

Serangan rudal Houthi melukai lebih dari selusin orang di Israel minggu lalu. Israel telah melakukan serangan berkala terhadap Houthi sebagai balasan.

Awal minggu ini, Menteri Pertahanan Israel mengatakan negara itu bersiap untuk ‘menyerang keras’ Houthi, memperingatkan bahwa hal itu akan ‘memenggal’ kepemimpinan kelompok itu.

Houthi adalah kelompok yang didukung oleh Iran. Kelompok itu telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman barat, termasuk ibu kota Sanaa, sejak menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional pada tahun 2015.

Sumber