Buat Eco Pillow di Pulau Manipa, Ipda Edwin Harap Warga Sadar Kelola Sampah

Buat Eco Pillow di Pulau Manipa, Ipda Edwin Harap Warga Sadar Kelola Sampah

Kapolsek Manipa Ipda Edwin Ricardo Mangare berharap program pembuatan eco pillow dari sampah plastik di Pulau Manipa, Seram Bagian Barat, Maluku, dapat mendorong kebiasaan baru di masyarakat. Ipda Edwin berharap masyarakat lebih sadar dalam mengelola sampah.

"Jadi harapan saya, ketika saya bertugas di Kecamatan Manipa ini bukan hanya menjaga kamtibmas, tetapi memang benar-benar membuat sesuatu kebiasaan baru sehingga masyarakat mengetahui sampah ini kan bisa dikelola, ya eco pillow salah satunya," kata Ipda Edwin dalam program Hoegeng Corner di detikPagi seperti dikutip, Rabu (13/11/2024).

Salah satu cara yang dilakukan Ipda Edwin untuk menularkan kebiasaan baru itu dengan mendekati anak-anak muda. Dia ingin lewat pembuatan eco pillow ini, anak-anak muda nantinya dapat menjadi penggerak dalam pengelolaan sampah plastik.

"Ini awalnya edukasi dulu, yang paling mudah kita dekati itu remaja dan anak-anak, saya bisa berikan edukasi kepada mereka. Sehingga dari anak-anak ini kan ke depan mereka akan menjadi dewasa, dan pengetahuan ini akan dipakai untuk ke depannya," ujar Ipda Edwin.

Dalam wawancara telepon sebelumnya, Ipda Edwin juga menjelaskan awal mula dirinya mengajari anak-anak untuk mengolah sampah plastik menjadi eco pillow. Dia awalnya memetakan permasalahan di Kecamatan Kepulauan Manipa, yang merupakan daerah pesisir. Dia melihat masih banyak sampah plastik yang berserakan di sepanjang pantai.

"Karena kita beda dengan daerah lain, kalau daerah lain dia tempat pengolahan sampah dengan truk diangkut, kita tidak ada jalan lintas, jadi tetap sampahnya masyarakat ke arah laut. Sampah plastik kan bisa sampai puluhan, bahkan ratusan, tahun baru bisa diurai, pasti berdampak ke ekosistem dan biota laut," kata Edwin.

Ipda Edwin kemudian menghubungi pihak bank sampah yang dikenalnya. Kemudian, dia bertanya terkait pengelolaan sampah menjadi barang yang bisa digunakan namun tidak membutuhkan banyak biaya.

"Saya cerita kira-kira kalau plastik bisa diolah jadi apa saja, katanya bisa jadi eco paving, kemudian bisa dibuat eco pillow, yang bantal ramah lingkungan. Saya tertariknya yang sederhananya, bantal," kata Edwin.

Biasanya Ipda Edwin mengajarkan anak-anak membuat bantal ramah lingkungan dari plastik ini pada sore hari. Sebelumnya, dia mengajak anak-anak untuk mengumpulkan sampah plastik di lingkungan sekitar, kemudian dibersihkan.

"Kalau sore-sore kan biasanya mereka main bola di depan Polsek nih, jadi saya suruh mereka kumpul plastik, nanti baru kita sama-sama anggota Polsek kita gunting," tutur Edwin.

Selain itu, Ipda Edwin juga mengerahkan Bhabinkamtibmas untuk menerapkan program ini di wilayah binaannya masing-masing. Di Manipa sendiri, ada tujuh desa dengan total penduduk sekitar 6.000 jiwa.

"Saya sudah mengerahkan Bhabinkamtibmas, kami di sini tujuh desa, terus ada dusun-dusunnya juga. Saya sudah arahkan dia, jadi tidak terfokus di Polsek saja, di sana juga kerja," kata Edwin.

Selain itu, Ipda Edwin ingin menggandeng sekolah yang ada di Manipa untuk membuat kerajinan tangan eco pillow. Menurutnya, cara ini sangat efektif untuk mengurangi sampah plastik. Sebab, membuat satu batal ramah lingkungan dibutuhkan 9 kantung sampah plastik.

"Satu anak saja sudah punya 1 eco pillow, berarti bisa dipastikan sampah di Manipa ini bukan hanya dikurangi, tapi mungkin sudah langka nanti, target saya itu," kata dia.

Saksikan juga video Ipda Edwin Ajarkan Anak Pulau Manipa Maluku Kelola Sampah Jadi Eco Pillow

[Gambas Video 20detik]

Sumber