Budiman Sudjatmiko ke Kebumen, Upayakan Pengentasan Kemiskinan lewat Pertanian Kelengkeng
KEBUMEN, KOMPAS.com - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (24/12/2024).
Budiman dijadwalkan mengikuti acara Haul Pon Pes Miftahul Anwar Pekeyongan Desa Podoluhur, Kecamatan Klirong.
Setelah acara selesai, Budiman berdialog dengan sejumlah tokoh masyarakat yang mewakili Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Usai menghadiri haul, Budiman dan rombongan kemudian menuju lahan pertanian kelengkeng di Desa Lembupurwo Kecamatan Mirit.
Dalam kunjungannya tersebut Budiman mengatakan, BP Taskin kini berupaya mengentaskan kemiskinan melalui integrasi pertanian.
Upaya tersebut dilakukan dengan menggaet investor pertanian yang dikelola masyarakat miskin atau kelompok masyarakat.
"Nanti kita identifikasi dulu dimana kantong-kantong kemiskinan, setelah itu nanti kita integrasikan dengan pertanian modern dengan menggaet investor," kata Budiman saat berdialog dengan petani kelengkeng Selasa (24/12/2024).
Budiman mengatakan, BP Taskin kini berupaya penih mendorong investasi di kantong-kantong kemiskinan.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan memfasilitasi kolaborasi para pegiat ekonomi dari kalangan miskin bersama para investor.
"Skemanya sudah kita diskusikan, investasi di kantong-kantong kemiskinan di pertanian kelengkeng, di mana masyarakat miskin terlibat di dalamnya," kata Budiman di sela-sela meninjau perkebunan kelengkeng.
Ia menambahkan, perkebunan kelengkeng di kantong-kantong kemiskinan di Kebumen ini akan dijadikan gerakan nasional. Perkebunan kelengkeng di Kebumen akan dijadikan prototipe di daerah lainnya.
"Kalau jni berhasil akan menjadi contoh untuk komoditi lainnya di seluruh Indonesia," kata mantan aktivis 1998 ini.
Untuk mengentaskan kemiskinan kata Budiman, para petani harus juga mempunyai rumah yang layak huni. Untuk itu pemerintah juga akan menyediakan progam 3 juta rumah untuk masyarakat.
"Dari keuntungan industri kelengkeng itu, kemudian digunakan para petani untuk mencicil rumah dari program-program pemerintah," kata Dia.