Buffer Zone di KM 97 Belum Rampung untuk Lebaran 2025, Alternatif Lokasi Disiapkan
CILEGON, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Capt. Antoni Arif Priadi, memastikan pembangunan buffer zone atau zona penyangga di KM 97 Tol Jakarta-Merak arah Merak belum selesai saat arus mudik Lebaran 2025.
"Pembangunan di KM 97 kemungkinan besar tidak terealisasi pada Lebaran 2025 karena waktu yang terlalu mepet," kata Antoni kepada wartawan di Pelabuhan Merak, Senin (23/12/2024).
Sebagai solusi, sejumlah lokasi telah disiapkan untuk menjadi buffer zone sementara, yakni Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Rest Area KM 43 dan KM 68 Tol Tangerang-Merak, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ), Bojonegara, Serang, atau Kawasan Ciwandan, Kota Cilegon, dekat Pelabuhan Pelindo.
"Ini semua disiapkan sebagai simulasi untuk menghadapi angkutan Lebaran 2025. Karena ini sangat penting agar kemacetan bisa diminimalkan," ujar Antoni.
Buffer Zone KM 97 Konsep dan Fungsi
Zona penyangga di KM 97 awalnya digagas oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.
Tujuannya adalah untuk mengurai kemacetan panjang yang kerap terjadi saat arus mudik.
Buffer zone ini dirancang dengan luas 10 hektare dan akan berfungsi sebagai tempat skrining kendaraan sebelum masuk ke Pelabuhan Merak.
Dengan demikian, kendaraan tidak menumpuk di jalan tol atau area parkir pelabuhan.
Proyek ini diharapkan dapat mencegah kemacetan parah seperti yang terjadi pada arus mudik 2024, di mana antrean kendaraan mencapai panjang 14 km.
Persiapan untuk Lebaran 2025
Dengan belum selesainya pembangunan di KM 97, langkah antisipasi melalui alternatif lokasi buffer zone diharapkan mampu mendukung kelancaran arus mudik tahun depan.
Pemerintah juga akan terus mengevaluasi kesiapan sarana dan prasarana guna memastikan perjalanan masyarakat lebih nyaman dan aman.