Bukalapak (BUKA) Hentikan Penjualan Produk Fisik, Restrukturisasi Bisnis Mulai Bergulir

Bukalapak (BUKA) Hentikan Penjualan Produk Fisik, Restrukturisasi Bisnis Mulai Bergulir

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) akan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace perseroan mulai Februari 2025. Analis melihat langkah ini menjadi penanda restrukturisasi bisnis BUKA tengah berjalan.

Head of Research Sucor Sekuritas Paulus Jimmy menuturkan langkah yang diambil BUKA untuk menutup segmen bisnis tersebut merupakan langkah strategis. Hal ini melihat perkembangan industri e-commerce yang memang sangat kompetitif dan belum semua perusahaan mampu mencetak profit.

"Langkah yang diambil Bukalapak untuk menutup segmen bisnis ini adalah langkah strategis perusahaan dalam mengubah business model mereka," kata Jimmy, Rabu (8/1/2025). 

Akan tetapi, lanjutnya, investor dan pelaku pasar sebaiknya mengamati arah perubahan BUKA ke depannya akan seperti apa.

Jimmy juga menjelaskan berdasarkan diskusi dengan manajemen sebelumnya, BUKA memang sedang merencanakan business structuring atau restrukturisasi bisnis. BUKA melakukan restrukturisasi ini dengan target membangun bisnis yang lebih berkelanjutan ke depannya. 

"Sehingga kami juga memperkirakan muted growth dari kinerja keuangan BUKA untuk beberapa kuartal ke depannya," ujar Jimmy.

Adapun Jimmy melihat penutupan lini bisnis tersebut tidak akan berpengaruh terhadap persepsi pasar terhadap sektor e-commerce. Hal ini karena posisi e-commerce BUKA yang memang memiliki pangsa pasar relatif kecil dibandingkan dengan kompetitornya.

Sebelumnya, dalam earning calls kuartal III/2024, Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak Willix Halim menjelaskan fokus Bukalapak ada pada empat bisnis utama, yaitu gaming, mitra, investasi, dan ritel. 

"Misalnya dalam gaming, kami akan memperkuat posisi kami di Indonesia dengan menyediakan harga termurah untuk stock keeping unit [SKU] dalam game kami," kata Willix dalam earning calls.

Dia juga menuturkan BUKA berencana untuk melakukan ekspansi produk gaming ini ke pasar potensial lainnya di luar Indonesia. Menurutnya, BUKA akan mulai mencari pasar yang memiliki kemiripan dengan Indonesia, dalam hal minat terhadap game. 

"Kami mulai melihat Asean seperti Filipina dan Malaysia, yang memiliki kemiripan dalam segmen gim," ujarnya.

BUKA juga sebelumnya mengumumkan pada 30 Oktober 2024 restrukturisasi ini akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja di berbagai bisnis yang akan dilaksanakan dalam dua kuartal mendatang.

“BUKA telah melakukan berbagai upaya terbaik tetapi kerugian dan tantangan industri yang dialami oleh masing-masing segmen usaha dan/atau anak perusahaan selama 3 tahun terakhir telah mendorong manajemen BUKA untuk mempertajam kembali fokus kami kepada bisnis inti tertentu,” tutur Willix dalam keterangan resminya.

Manajemen memastikan kegiatan operasional BUKA akan berjalan seperti biasa dan tidak ada perubahan kegiatan di segmen bisnis inti. 

Ke depannya, lanjut manajemen, BUKA akan fokus menjalankan dan mengembangkan segmen bisnis intinya dengan organisasi yang lebih ramping dan efisien untuk memberikan nilai optimal kepada para pemangku kepentingan dan pemegang saham BUKA.

Sumber