Buntut Pesawat Gagal Terbang, Anggota DPR Minta Bandara Jambi Dicek

Buntut Pesawat Gagal Terbang, Anggota DPR Minta Bandara Jambi Dicek

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI-P Edi Purwanto meminta pengelola Bandar Udara Sultan Thaha Saifuddin Jambi mengecek kondisi landasan pacu atau runway pesawat secara menyeluruh.

Langkah tersebut perlu dilakukan setelah sebelumnya terjadi masalah pada landasan pacu yang mengakibatkan pesawat gagal lepas landas dan terjadi gangguan penerbangan selama beberapa jam.

“Saya langsung telepon General Manager Bandara dan saya minta dilakukan pengecekan secara menyeluruh, jangan hanya yang ambles atau mengalami lendutan, tetapi seluruh bagian runway dan infrastruktur lainnya,” ujar Edi Purwanto, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/4/2025).

Menurut Edi, penerbangan di Bandar Udara Sultan Thaha Saifuddin Jambi saat ini memang dikabarkan sudah kembali normal.

Namun, jaminan keselamatan penumpang dan aktivitas penerbangan pasca kejadian harus tetap menjadi prioritas utama.

“Tidak ada kompromi dalam hal ini, prioritas utama kita adalah keselamatan. Keselamatan di dunia penerbangan harus zero tolerance,” ucap Edi.

Politikus PDI-P itu menambahkan, tidak menutup kemungkinan jajaran Komisi V DPR RI akan melakukan pengecekan langsung ke bandara tersebut.

Dia pun berharap insiden ini menjadi pintu masuk untuk mengevaluasi secara menyeluruh sistem keamanan bandara.

“Nanti akan ada kunjungan Komisi V DPR RI ke Jambi, dan ini jadi pembahasan kita juga nanti untuk evaluasi bersama. Apa yang bisa kita lakukan untuk peningkatan sistem keamanan di bandara Jambi,” pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, Lion Air rute Jambi–Jakarta gagal terbang pada Kamis (10/4/2024) sore, akibat masalah teknis pada landasan pacu Bandara Sultan Thaha, Jambi.

Ratusan penumpang yang sudah berada di dalam pesawat terpaksa turun dan kembali ke ruang tunggu bandara.

Kejadian tersebut terekam dan viral di media sosial.

Menurut pihak bandara, insiden terjadi karena suhu panas ekstrem menyebabkan material aspal pada landasan menjadi lebih lunak.

Alhasil, permukaan landasan mengalami cekungan dan membuat ban pesawat lengket.

“Tidak benar landasan pacu amblas, tetapi ban pesawat lengket di landasan karena cuaca panas,” ujar General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi, Ardon Marbun, lewat keterangan tertulis, Kamis malam.

Ardon menyebut, suhu yang sangat terik memicu fenomena “lendut” pada permukaan landasan pacu.

Tekanan berat dari badan pesawat menyebabkan ban menempel di landasan, sehingga berbahaya jika pesawat tetap dipaksakan lepas landas.

Akibat kejadian ini, aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Thaha sempat terganggu selama dua jam.

Sumber