Burhanuddin Muhtadi: Toleransi Politik Uang Meningkat Setelah Pemilu 2019

Burhanuddin Muhtadi: Toleransi Politik Uang Meningkat Setelah Pemilu 2019

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, mengungkapkan toleransi politik uang meningkat dibanding Pemilu 2019 lalu. Ia menyebut pada Pemilu 2024 publik mulai banyak yang memandang politik uang sebagai hal normal.

"Toleransi politik uang pemilih itu meningkat tajam setelah 2019. Sebelumnya, mereka yang menganggap praktek politik uang itu wajar, sebelum pemilu serentak, itu kisaran 42 (persen)," kata Burhanudin pada acara diskusi Insight Hub PKB di Cikini, Jakarta, Jumat (17/1/2025).

"Sekarang, 60-70 persen yang menganggap politik uang praktek yang normal," tambahnya.

Burhanuddin menyebut efek politik uang mempengaruhi pilihan pemilih juga meningkat. Dia menjelaskan di periode pemilu sebelumnya masyarakat hanya mengambil uang dan memilih pilihan calon sesuai hati nurani, tapi kini justru efek politik uang justru mempengaruhi pilihan calon.

"Pemilih oportunis mengecil juga. Makin banyak pemilih yang bisa tergiur oleh uang dan pilihan yang dipengaruhi oleh uang," tuturnya.

Dia menyebut tidak ingin menyalahkan caleg atau masyarakat terkait hal tersebut. Hal itu, menurut Burhanuddin, bisa terjadi karena sistem yang ada

"Saya nggak mau menyalahkan pemilih, saya nggak mau menyalahkan caleg, sistemnya. Jadi, sistem dan institusi politik itu membuat masyarakat dan kandidat itu menyesuaikan dengan strategi apa yang dipakai," tuturnya.

Sumber