Bursa Global Terapkan Penyelesaian Transaksi T+1, Kapan Indonesia Menyusul?
Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah Bursa global tercatat telah menerapkan siklus penyelesaian transaksi dalam satu hari kerja atau T+1. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyampaikan tengah mengkaji rencana percepatan penyelesaian transaksi ini secara internal.
Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia Samsul Hidayat mengatakan penyelesaian transaksi T+1 ini telah menjadi tren di pasar modal global, dan telah diimplementasikan di Bursa Amerika, Kanada, dan beberapa negara lainnya.
"Kami kira sampai saat ini, Indonesia masih belum ada arahan juga baik dari pemerintah, apakah ada rencana untuk mempersingkat settlement cycle ini, karena kami kira ini juga membutuhkan banyak sekali persiapan," ujar Samsul dalam Media Gathering KSEI, di Jakarta, Senin (23/12/2024).
Menurutnya, banyak hal yang harus dilakukan untuk persiapan mengubah settlement dari T2 menjadi T1. Hal tersebut seperti misalnya dari sisi operasional, risk management, dan trans border settlement transition.
Samsul melanjutkan, perubahan settlement menjadi T+1 ini masih berada dalam tahap kajian internal. Dia juga menuturkan belum ada arahan dalam peraturan pasar modal secara keseluruhan.
"Namun, kami akan monitor perkembangannya, apa yang sudah terjadi baik di Amerika maupun di Kanada, dan beberapa negara lain yang saat ini sudah mengimplementasikan T2 menjadi T1," ucapnya.
Direktur Pengembangan KSEI Dharma Setyadi menuturkan secara teknis sistem KSEI sudah siap untuk mengubah settlement dari T+2 menjadi T+1.
"Tapi mungkin dari sisi BEI dan KPEI, mungkin masing-masing harus kami koordinasikan dengan Bursa dan KSEI juga," ujar Dharma.
Selain itu, lanjutnya, yang perlu diperhatikan juga adalah kesiapan dari pasar itu sendiri. Pasalnya, dengan mempercepat waktu penyelesaian, hal tersebut juga akan berdampak kepada kesiapan dari partisipan, dalam arti ini investor, terutama yang berada di belahan dunia lain.
"Dari waktu yang tadinya T+2 menjadi T+1, karena kalau siang di sini, di Amerika itu malam, yang harus diperhatikan kesiapan dari partisipan itu sendiri. Tetapi, tentunya untuk menuju ke situ, kami tentu harus selalu berkoordinasi," katanya.