Business Partner Co. Asal Jepang Akuisisi 85% Saham Tez Capital and Finance

Business Partner Co. Asal Jepang Akuisisi 85% Saham Tez Capital and Finance

Bisnis.com, JAKARTA — Fenomena akuisisi perusahaan multifinance semakin marak terjadi di industri keuangan Indonesia beberapa tahun terakhir. Persaingan yang ketat serta kebutuhan permodalan yang besar membuat banyak perusahaan multifinance lokal menarik minat investor asing yang ingin memperluas pangsa pasar mereka di Asia. 

Baru-baru ini, perusahaan multifinance Tez Capital and Finance resmi diakuisisi oleh perusahaan jasa keuangan asal Jepang, Business Partner Co., Ltd.

Chairman dan Founder Tez Capital, Arwin Rasyid, mengonfirmasi bahwa akuisisi tersebut telah selesai, dengan Business Partner Co., Ltd. mengambil alih 85% saham, sementara 15% sisanya tetap dipegang Tez Capital.

“Sudah closing dan 85% saham mereka akuisisi. Tersisa 15%,” kata Arwin kepada Bisnis, pada Selasa (29/10/2024). 

Pengumuman terkait dengan pengambilalihan Tez Capital sebelumnya dirilis di Harian Bisnis Indonesia edisi Senin, 20 Oktober. Dalam pengumuman tersebut tercantum Business Partner Co., Ltd. telah mengambil alih mayoritas saham yang diterbitkan oleh perusahaan multifinance yang berbasis di Gedung Equity Tower, Jakarta Selatan itu.  

“Oleh karena itu saat ini Business Partner Co., Ltd. merupakan pemegang saham pengendali yang baru PT Tez Capital and Finance,” tulis Direksi Business Partner Co., Ltd. dan Direksi PT Tez Capital and Finance dalam pengumuman.

Business Partner Co., Ltd berdiri  pada 1999 sebagai pemisahan dari Hikari Tsushin Inc.,. Perusahaan ini awalnya menyediakan layanan outsourcing akuntansi. Seiring berjalannya waktu, mereka memperluas bisnisnya ke berbagai layanan keuangan, termasuk pinjaman bisnis, layanan leasing, serta kredit korporasi. 

Sementara itu, Tez Capital merupakan perusahaan pembiayaan yang didirikan pada 26 November 2015. Perusahaan didirikan oleh Arwin Rasyid, seorang bankir senior Indonesia yang juga pernah memegang berbagai posisi penting di bank-bank besar seperti Bank Niaga, Bank Danamon, dan CIMB Niaga. 

Selain Tez Capital, Arwin juga mendirikan beberapa perusahaan lainnya di bidang keuangan dan fintech, seperti PT Sarana Gadai Prioritas dan PT Spice Digital Indonesia. Secara operasional, Tez Capital berfokus pada tiga lini produk utama, yaitu pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan serbaguna, yang masing-masing ditujukan untuk memberikan solusi finansial bagi nasabah individu maupun korporasi di Indonesia. 

Per 31 Desember 2023,  Tez Capital meraih laba bersih senilai Rp7,43 miliar. Raihan laba sepanjang tahun lalu didorong oleh jumlah pendapatan perseroan yang meningkat 28,2% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp24,3 miliar per 31 Desember 2023. 

Peningkatannya didukung oleh pendapatan pembiayaan yang mencapai Rp20,4 miliar. Sementara per 31 Desember 2022, pendapatan yang diperoleh perseroan hanya Rp19 miliar. Jumlah aset yang dimiliki Tez Capital per 31 Desember 2023 mencapai Rp220 miliar. Angka tersebut sedikit meningkat 0,91% dibandingkan Rp218 miliar pada 31 Desember 2022.

Sumber