Butuh Rp 164 M untuk Bangun Museum Peradaban Reog Ponorogo, Pemkab Tempuh Sejumlah Skema
PONOROGO, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur memastikan, pembangunan Museum Peradaban Reog Ponorogo (MPRP) di Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo tahun ini terus berlanjut.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, untuk menyelesaikan monumen setinggi 126 meter tersebut, dibutuhkan anggaran Rp 164 miliar.
"Monumen harus jadi. Reog sudah bukan lagi hanya milik Ponorogo, tapi sudah milik Indonesia karena telah diakui sebagai warisan budaya tak benda UNESCO,” ujarnya ditemui di ruang kerjanya, Senin (20/1/2025).
Untuk pendanaan keberlanjutan pembangunan MPRP, Sugiri mengaku telah dipanggil Kementerian Perekonomian bersama sejumlah kementerian lainnya untuk mencari solusi.
Pemerintah Kabupaten Ponorogo juga telah mengajukan usulan anggaran ke pemerintah pusat melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
“Dihadirkan mencari problem solving. Ini penting kami menggerakkan nasional karena ini bukan aset Ponorogo saja, namun aset nasional yang nyambung dengan program Pak Prabowo. Kami sedang mencari pola solusinya, apakah melalui KPBU atau skema lainnya, ini sedang dirumuskan kementerian,” katanya.
Sugiri menyampaikan, tahun ini kelanjutan pembangunan museum MPRP akan fokus pada pengisian 26 lantai dengan fasilitas museum, hingga pengumpulan artefak dan benda bersejarah tentang Reog Ponorogo.
MPRP, menurutnya, bakal menjadi penyumbang ekonomi baru di Kabupaten Ponorogo.
Diperkirakan akan ada 7 juta penduduk wilayah Ponorogo, Madiun, Magetan, Ngawi, dan Pacitan yang akan menjadi pengunjung MPRP mendatang.
Jumlah pengunjung tersebut menurutnya menjadi daya tawar untuk pihak swasta dan investor.
“Misalnya penganggarannya ditawarkan ke pihak ketiga, uangnya pasti tidak akan hilang, investasi pasti untung karena hasil survei kunjungan wisata semakin tinggi,” ujarnya.