BYD Bakal Lunasi Pembelian 108 Hektare Lahan Surya Semesta (SSIA) Bulan Ini
Bisnis.com, JAKARTA – PT BYD Motor Indonesia dikabarkan bakal merampungkan transaksi pembelian lahan seluas 108 hektare di Subang Metropolitan milik PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) pada Desember tahun ini.
Vice President of Investor Relations Surya Semesta Internusa, Erlin Budiman, menyatakan BYD akan melunasi pembelian lahan di Subang pada bulan ini. Namun, dia belum dapat memerinci kepastian tanggal dari transaksi tersebut.
“Jadi, pada Desember kami akan tanda tangan. Mereka [BYD] sudah down payment dan nanti kami akan serah terima semuanya. Dari [pembelian] 108 hektar ini, kami juga terima semua cash-nya,” ujar Erlin di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Dia juga belum dapat mengungkapkan nilai transaksi yang akan diterima perseroan dari BYD. Meski demikian, Erlin menuturkan bahwa dana hasil pembayaran akan segera dibukukan sebagai pendapatan perusahaan.
SSIA menargetkan pendapatan sebesar Rp6 triliun sepanjang tahun ini. Adapun, hingga akhir September 2024, perseroan telah meraih Rp3,86 triliun. Jumlah tersebut meningkat 27,9% secara tahunan (year on year/YoY).
BYD diketahui akan membangun pabrik kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di kawasan industri Subang Smartpolitan. Ekosistem ini bakal mencakup pusat penelitian dan pengembangan, serta pelatihan dengan teknologi terkini.
Dalam kesempatan sebelumnya, VP Sales, Marketing & Tenant Relations Subang Smartpolitan Abednego Purnomo menyatakan bahwa investasi BYD akan menjadi katalis baru pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Menurutnya, pabrik EV tersebut tidak hanya menciptakan ribuan lapangan kerja baru, tetapi juga meningkatkan transfer teknologi dan keahlian di bidang manufaktur EV.
“Kami optimistis hal ini akan menarik investasi lebih lanjut ke Indonesia, membuka gerbang bagi lebih banyak perusahaan global untuk mendirikan basis manufaktur mereka di sini,” pungkas Abednego.
Disclaimer Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.