Cak Imin Tak Tahu Kadernya Membelot Dukung Pramono-Rano di Pilkada Jakarta

Cak Imin Tak Tahu Kadernya Membelot Dukung Pramono-Rano di Pilkada Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku belum mengetahui siapa kadernya yang "membelot" mendukung Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta.

Diketahui, Pramono Anung-Rano Karno merupakan pasangan yang diusung oleh PDI-P. Sedangkan PKB berkoalisi dengan KIM Plus untuk mendukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta.

"Belum, belum denger saya siapa, siapa orangnya belum tahu," kata Muhaimin Iskandar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2024).

Ia bahkan menyatakan belum mendengar kabar tersebut. Adapun dalam pertemuan makan siang dengan Presiden Prabowo Subianto siang ini tidak membahas hal spesifik mengenai Pilkada.

"Saya belum denger siapa itu. Pilkada tidak terlalu spesifik," ucapnya.

Senada, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan, pertemuan makan siang antara Ketum dan Sekjen Parpol dengan Prabowo siang ini tidak membahas Pilkada.

Begitu pun tidak membahas pertemuan Prabowo dengan Ridwan Kamil di salah satu restoran padang di Jakarta semalam, dan masalah sejumlah kader KIM yang membelot mendukung Pramono-Rano.

"Enggak (dibahas), tadi pure membahas negara, bangsa, dan masyarakat," bebernya.

Adapun pembahasan berat dalam pertemuan kali ini adalah meningkatkan pendapatan negara.

"Ya meningkatkan pendapatan negara. Berat dong, ya enggak? Yang ringan itu bagaimana menu kuliner Indonesia enak-enak, menunya banyak, ragamnya banyak. Itulah kekayaan negeri kita yang bisa menjadi opportunity dan kesempatan berusaha masyarakat," seloroh Muzani.

Untuk diketahui, cagub Pramono menerima tujuh tamu anggota KIM di kediamannya di Jalan H Ambas, Cipete, Jakarta Selatan, Kamis.

Mereka adalah Muhammad Ishaq dan Abdul Hakim dari PPP, Nafiudin dari Nasdem, Ahmad Faisal asal PSI, Riko dari PAN, Ahmad Syukri, dan Okto Fudin dari PKB.

Ketujuh politisi itu mengenakan baju berwarna khas partai mereka masing-masing. Namun, pada baju tersebut tidak ada simbol partai mereka.

Calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta nomor urut 1, Suswono, memberikan tanggapannya terkait dukungan tujuh anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus kepada pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 3, Pramono-Rano.

Suswono menegaskan bahwa jika situasi ini terjadi di Partai Keadilan Sejahtera (PKS), anggota atau kader yang tidak mengikuti arahan partai dapat dikenakan sanksi.

"Kalau di PKS, sudah pasti kena sanksi itu. Enggak tahu kalau di partai lain apakah dibolehkan seperti itu," ujar Suswono, Kamis (31/10/2024), dikutip dalam tayangan Kompas TV.

Sumber