Cak Imin Ungkap Data Intelijen, 80 Persen Korban Judol Ekonomi Menengah-Bawah

Cak Imin Ungkap Data Intelijen, 80 Persen Korban Judol Ekonomi Menengah-Bawah

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI Muhaimin Iskandar mengatakan, mayoritas korban judi online (judol) merupakan masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

Hal itu, kata pria yang akrab disapa Cak Imin, berdasarkan data intelijen yang didapatkan dari Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan RI.

"80 persen di antaranya masyarakat ekonomi bawah dan menengah. Ini data intelijen dari Kemenko Politik dan Keamanan," ujar Cak Imin saat mengunjungi pasien korban judol di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2024).

Menurut dia, judol merupakan bencana nasional yang melibatkan banyak korban. Ia menyebut, sekitar 8,8 juta warga Indonesia terjerat judol, baik sebagai pelaku maupun korban.

Apalagi, banyak korbannya bukan dari kalangan berada sehingga stres saat kehilangan banyak uang akibat judol.

"Jangankan memasuki tahapan kesejahteraannya. Orang yang sudah terlibat dan menjadi korban judi online hancur seluruh sendi kehidupannya. baik sendi ekonomi, sosial, psikologi, maupun keluarganya," kata Cak Imin.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebut, bahkan ada yang menjual anaknya demi menutupi kerugian dari berjudi.

"Dalam perpektif judi online ini saya belum melihat aspek perilaku kriminalnya. Saya memulai dari aspek hancurnya prospek kesejahteraan seorang individu maupun masyarakat di dalam mengarungi kehidupannya. Dan salah satunya yang paling nyata adalah kesehatannya," imbuh dia.

Di RSCM, Cak Imin mengunjungi unit rawat inap khusus psikiatri.

Didampingi beberapa pejabat kementeriannya serta Direktur Utama RSCM Supriyanto, ia bertemu dengan pasien dengan gangguan psikologis yang merupakan korban dari judi online.

Cak Imin juga mendapatkan penjelasan mengenai aspek medis para pasien dari Kepala Departemen Psikiatri RSCM dokter Kristiana Siste Kurniati.

Sumber