Calo yang Berangkatkan Pekerja Migran Tak Sesuai Prosedur Bakal Ditindak
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) berjanji menindak tegas calo-calo yang membantu keberangkatan pekerja imigran Indonesia yang tak sesuai prosedur.
Menteri PPMI Abdul Kadir Karding menyebut, langkah tersebut bagian dari upaya memberikan perlindungan hukum bagi PMI.
"Salah satu cara mengurangi unprosedural adalah calo-calo ini kita selesaikan. Calo, baik perorangan maupun kelompok, atau kedok institusi. Penegakan hukum," kata Karding di gedung BP2MI, Pancoran, Selasa (17/12/2024).
Karding mengungkap, pemberangkatan PMI melalui calo menduduki posisi teratas dalam hal keberangkatan pekerja migran tidak sesuai prosedur atau unprosedural.
Banyak calo yang mendatangi warga di desa-desa untuk melakukan perekrutan langsung.
Menyikapi ini, Karding mengatakan bakal membangun sistem pendaftaran satu pintu untuk calon pekerja migran Indonesia. Prosedur demikian diharapkan menjamin keamanan pekerja.
"Jadi siapa pun yang mau bekerja di luar negeri, itu harus teregister supaya masuk di data kami. Kalau dia masuk, maka kita bisa mantau dia kerjaannya apa, bekerja di mana, siapa yang ngirim, lalu jabatan pekerjaannya apa, terlindungi atau enggak di sana," tambah Karding.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) membentuk Tim Reaksi Cepat untuk menanggulangi banyaknya pekerja migran Indonesia (PMI) yang berangkat ke luar negeri dengan cara ilegal.
"Jadi tim ini sengaja kita bentuk karena setelah melihat data, ternyata orang yang berangkat unprosedural terlalu banyak," kata Menteri PPMI Abdul Kadir Karding saat ditemui di Kantor Kementerian PPMI, Jakarta Selatan, Jumat (6/12/2024).
Berdasarkan data pada 2017, ada 4,3 juta PMI yang berangkat ke luar negeri dengan cara ilegal.
Mereka diberangkatkan lewat bandara dan pelabuhan, juga di jalan-jalan "tikus" yang menjadi rentan perdagangan orang.
"Oleh karena itu, salah satu langkah kita, kita bentuk tim ini untuk kemudian meminimalisir kejadian ini," kata Karding.