Calon Bupati Sukoharjo Etik Suryani Dilaporkan ke Bawaslu, PDI-P: No Comment Dulu
SUKOHARJO, KOMPAS.com - DPC PDI-P Sukoharjo, Jawa Tengah, mengonfirmasi bahwa mereka belum menerima informasi terkait laporan yang menyebutkan calon bupati Sukoharjo, Etik Suryani, dilaporkan oleh tim hukum pasangan calon kepala daerah nomor urut 2, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen.
Laporan tersebut berkaitan dengan dugaan praktik politik uang dan penyalahgunaan fasilitas pemerintah selama masa kampanye Pilkada Jawa Tengah 2024.
Selain Etik, lima orang lainnya juga dilaporkan ke Bawaslu Jateng, termasuk kepala desa dari Langenharjo, Pondok, Pandeyan, dan Parangjoro, serta Camat Grogol.
"Saya malah tidak tahu itu," kata Sekretaris DPC PDI-P Sukoharjo, Nurjayanto, saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Selasa (29/10/2024).
KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Bupati Sukoharjo Etik Suryani di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (4/1/2023).
Dia enggan berkomentar lebih jauh terkait pelaporan tim hukum pasangan calon kepala daerah nomor urut 2, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen terhadap cabup Etik ke Bawaslu Jateng tersebut.
"Saya no comment dulu. Saya belum tahu apa-apa," ungkapnya.
Sebelumnya, enam orang dilaporkan oleh tim hukum pasangan calon kepala daerah nomor urut 2, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen.
Mereka dilaporkan terkait dugaan politik uang dan penyalahgunaan fasilitas pemerintah selama masa kampanye Pilkada Jawa Tengah 2024.
Pelaporan ini mencakup empat kepala desa di Sukoharjo, yaitu Kades Langenharjo, Pondok, Pandeyan, dan Parangjoro.
Dua orang lainnya yang dilaporkan adalah Camat Grogol Sukoharjo dan calon Bupati Sukoharjo, Etik Suryani.
Sekretaris Bidang Advokasi dan Hukum Tim Pemenangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, Moh Harir mengungkapkan bahwa dugaan pelanggaran tersebut terjadi di Gedung Berdikari Desa Telukan Sukoharjo pada Jumat (25/10/2024) pukul 19.00 WIB.
"Ada penggunaan fasilitas pemerintah kecamatan dan desa. Kedua, ada politik uang," ujar Harir saat memberikan keterangan di Kantor Bawaslu Jawa Tengah, Senin (28/10/2024).
Sementara itu, upaya untuk meminta konfirmasi kepada Etik Suryani masih terus dilakukan.