Cara Pedagang Makanan di Banyumas Siasati Mahalnya Harga Cabai
BANYUMAS, KOMPAS.com – Kenaikan harga cabai sejak akhir tahun lalu memaksa pedagang di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mencari cara agar tetap bertahan.
Harga cabai rawit merah yang masih mencapai Rp 95.000 per kilogram memengaruhi banyak pelaku usaha, terutama pedagang makanan.
Supar (35), seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Larangan, Kecamatan Kembaran, mengungkapkan bahwa para pedagang makanan mulai mencampur beberapa jenis cabai untuk menghemat biaya produksi sambal.
"Pedagang makanan yang membutuhkan sambal akhirnya akal-akalan. Beli cabai rawit merah sedikit, terus dicampur cabai rawit putih. Untuk menambah pedas biasanya ditambah cabai bubuk," kata Supar, Kamis (16/1/2025).
Saat ini, harga cabai rawit merah berada di angka Rp 95.000 per kilogram, turun dari puncaknya yang mencapai Rp 120.000 per kilogram pada Desember 2024.
Namun, harga ini masih jauh dari harga normal, yaitu Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per kilogram.
Selain itu, harga cabai merah keriting berada di Rp 65.000 per kilogram, sementara cabai rawit putih dihargai Rp 50.000 per kilogram.
Sitri, seorang pedagang soto, mengaku harus beradaptasi dengan mencampur cabai rawit merah dengan cabai rawit putih atau hijau untuk membuat sambal.
"Sambal tetap harus pedas, tapi yang biasanya full cabai rawit merah, sekarang dicampur dengan rawit putih atau hijau," ujar Sitri.
Lia, seorang pembeli di Pasar Larangan, mengaku terkejut ketika diminta biaya tambahan Rp 2.000 untuk sambal ekstra di warung langganannya.
"Tapi dimaklumi saja, karena memang harga cabai lagi tinggi. Cuma sempat kaget aja, karena biasanya tidak seperti itu," katanya.
Kondisi ini menunjukkan bagaimana kenaikan harga cabai memberikan dampak signifikan pada pedagang dan konsumen, yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan harga kebutuhan pokok.