Catatan Komisi B DPRD DKI Soal Bus Angkut 58 Anak TK Terbakar Hebat

Catatan Komisi B DPRD DKI Soal Bus Angkut 58 Anak TK Terbakar Hebat

Peristiwa terbakarnya bus pariwisata yang mengangkut rombongan anak TK di KM 03 Tol Wiyoto Wiyono menyita perhatian publik. DPRD DKI Jakarta menyoroti aspek keamanan hingga kelayakan bus.

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh mengatakan ke depannya penyedia jasa layanan bus perlu mengecek kelayakan bus secara berkala. Selain itu, setiap perusahaan harus memastikan pengemudi mematuhi ketentuan ketika bekerja.

"Karena kita bicara aspek keselamatan ketika membawa penumpang, paling penting itu. Karena aspek keselamatan ini timbul dari aspek kelayakan sendiri," kata Nova kepada wartawan, Sabtu (26/10/2024).

Selain itu, kendaraan angkutan patuh melakukan uji kir selama 6 bulan sekali. Ketua Komisi yang membidangi transportasi itu meminta supaya Dinas Perhubungan lebih teliti dan mendetail ketika menguji kir kendaraan.

"Kalau saya lihat Dishub ini aturannya per 6 bulan mengecek kir, saya rasa dalam pengecekan itu harus didetailkan, lebih teliti dalam hal krusial," jelasnya.

"Harus dilihat lagi pegecekannya seperti apa di situ. Sistem pengereman, sistem kemudi, segala macam. Ini artinya kelayakan kendaraan tersebut harus diperhatikan," sambungnya.

Sementara Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mengapresiasi aksi personel Pemadam Kebakaran (Damkar) yang tanggap memadamkan api. Menurutnya, insiden itu perlu menjadi perhatian bersama akan pentingnya kelaikan bus sebelum jalan.

"Saya mengapresiasi kerja kawan-kawan di Gulkarmat Jakarta Timur yang sudah cepat tanggap dalam melakukan pemadaman pada bus pariwisata asal Bogor, Jawa Barat tanpa korban jiwa," ucapnya.

"Meskipun bis pariwisata ini mengangkut murid murid TK dari Bogor namun hal ini perlu menjadi pelajaran bersama bagi warga Jakarta khususnya para pemilik bis pariwisata terkait kelaikan bis yang disewakan kepada masyarakat," sambungnya.

Simak selengkapnya di halaman berikut.

Rio menekankan, uji kelaikan sekaligus pemeriksaan berkala merupakan harga mati dalam bisnis transportasi umum. Mengingat, kata dia, hal ini merupakan salah satu upaya dalam menekan angka kecelakaan di jalan yang berpotensi menimbulkan korban jiwa.

"Upaya pencegahan dan penekanan angka kecelakaan di jalan raya khususnya bis pariwisata harus terus digalakkan, salah satunya dengan razia kendaraan termasuk bis pariwisata," terangnya.

"Gulkarmat mungkin juga bisa melakukan sosialisasi tentang cara menghadapi kebakaran di kendaraan umum agar warga tetap tenang dan melakukan langkah-langkah penyelamatan tanpa membahayakan dirinya dan orang lain," sambungnya.

Seperti diketahui, peristiwa terbakarnya bus wisata itu terjadi pada Kamis (24/10/2024) sekitar pukul 10.30 WIB. Seluruh penumpang, terdiri dari 58 anak TK beserta guru, sopir, dan kernet selamat.

Para guru dan anak-anak TK menangis lega karena selamat dari maut. Usai insiden tersebut, rombongan melanjutkan perjalanan wisata ke Ancol dengan menggunakan bus lain.

Rombongan anak TK itu baru selesai melaksanakan manasik haji di Pondok Gede, Jakarta Timur. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan wisata ke Ancol.

Di tengah perjalanan, bus mengalami gangguan hingga akhirnya sopir menepi. Rupanya, bus tersebut terbakar sehingga seluruh penumpang dievakuasi ke tempat yang aman.

Sumber