Cegah Pendatang Numpang KTP, Sudin Dukcapil Jaktim Perketat Administrasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Sudin Dukcapil) Jakarta Timur akan menertibkan dokumen untuk menghindari pendatang baru yang hanya menumpang Kartu Tanda Penduduk (KTP) di wilayah Jakarta.
"Untuk menghindari masyarakat yang sengaja pindah ke Jakarta untuk mendapatkan KTP dan fasilitas di Jakarta, kemudian kembali ke daerah asalnya," ungkap Plt Sudin Dukcapil Jakarta Timur Ponirin Ariadi Limbong, Kamis (10/4/2025).
Ponirin menjelaskan bahwa tindakan tegas seperti operasi yustisi sudah tidak diberlakukan di Jakarta sejak 2018.
Meski demikian, Ponirin meminta masyarakat pendatang untuk melaporkan diri di kantor kelurahan maupun kecamatan.
"Hal ini sangat penting sebagai bentuk tanggung jawab masyarakat demi menciptakan tertib administrasi kependudukan dan juga akurasi data penduduk di Jakarta," kata Ponirin.
Pendatang baru diharapkan melaporkan status kependudukan mereka dengan membawa sejumlah dokumen.
Jika ingin pindah domisili atau memiliki KTP Jakarta, mereka harus menyertakan jaminan tempat tinggal.
"Seluruh loket pelayanan Dukcapil di Kelurahan, Kecamatan, dan juga Suku Dinas harus membawa KTP, KK, dan juga Surat Keterangan Pindah (SKP), jika memang untuk memindahkan dokumennya ke Jakarta ditambah jaminan tempat tinggal," jelas Ponirin.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur juga meminta pendatang di Jakarta untuk melaporkan status kependudukan mereka kepada pengurus Rukun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW) setempat.
Pihak penjamin pendatang diharuskan memiliki KTP Jakarta.
"Selama ini kan sifatnya operasi yustisi, tapi saat ini tidak ada yustisi. Harapannya, masyarakat kita imbau agar memiliki jaminan KTP DKI yang tinggal di Jakarta," kata Plt Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, Rabu (9/4/2025).
Iin menambahkan, pendatang baru di Jakarta harus mengikuti prosedur administrasi sesuai ketentuan yang berlaku.
Menurut dia, pendatang biasanya mulai ramai sebulan setelah Idul Fitri, di mana seringkali masyarakat membawa anggota keluarganya merantau ke Jakarta.