Cegah PMK Masuk Kebumen, Pemkab Gencarkan Vaksinasi dan Larang Jual Ternak Dalam Kondisi Sakit
KEBUMEN, KOMPAS.com - Penyakit mulut dan kuku (PMK) beberapa bulan ini tengah marak terjadi di sejumlah Kabupaten di Jawa Tengah.
Untuk mencegah penyakit tersebut, Pemkab Kebumen kini tengah menggencarkan vaksinasi hewan ternak.
Selain itu, Pemkab juga melarang peternak menjual hewan dalam kondisi sakit karena rawan tertular penyakit.
Hal itu disampaikan Kabid PKH pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen Retno Handarwati dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com pada Selasa (14/1/2025).
Retno mengatakan, saat ini PMK tengah marak menyerang sapi di berbagai wilayah di Indonesia. Akibatnya banyak sapi yang mati atau lumpuh karena terserang virus tersebut.
"Di Kabupaten Kebumen wabah tersebut sampai saat ini belum ada atau zero kasus," kata Retno.
Ia mengatakan, kasus virus PMK pernah ditemukan di Kebumen pada 2022, lalu mereda di tahun 2023 hingga saat ini.
"Sampai sekarang belum ada dan mudah-mudahan tidak ada. Meski belum ada kita giat untuk mencegahnya," ujar Retno.
Upaya yang dilakukan untuk mencegah menyebarnya virus PMK adalah dengan melakukan pemantauan di pasar-pasar hewan bersama tim dokter hewan.
Disamping itu pihaknya juga melaksanakan sosialisasi kepada para peternak dan pedagang ternak agar tidak membawa hewan yang sakit ke pasar untuk dijual.
"Diobati dulu sampai sembuh, baru boleh dibawa ke pasar hewan. Jadi nggak boleh dijual dalam kondisi sakit," terang Retno.
Selain itu, pencegahan dilakukan dengan menggencarkan program vaksinasi.
Ia menyebut, pada awal Januari 2025 Pemda mendapatkan bantuan vaksin sebanyak 250 dosis, dan saat ini sudah habis didistribusikan ke peternak.
"Untuk vaksin kita masih coba usulkan kemarin pas rapat di provinsi, semoga dapat bantuan lagi minimal untuk sampai dengan Maret," ucapnya.
Retno menekankan, yang terpenting untuk pencegahan PMK ini adalah menyakinkan masyarakat atau peternak bahwa vaksin sampai saat ini masih menjadi cara yang ampuh untuk mencegah terserangnya virus PMK pada sapi.
"Kalau rutin 6 bulan sekali vaksin Insya Allah kebal dari terserang virus," Jelas Retno.
Ia meminta semua pihak terkait agar ikut menyososialisasikan kepada masyarakat peternak agar mendukung vaksinasi dimana program vaksinasi adalah untuk melindungi ternak dari wabah penyakit.
"Untuk itu, kami perlu dukungan dari banyak pihak dengan program vaksinasi ini, sehingga para peternak dan pedagang ternak tidak menolak vaksin" tandasnya.
Selain itu, pihaknya mengimbau kepada para peternak agar selalu rutin membersihkan kandang dan sapinya. Sebab, lingkungan yang bersih juga menjadi upaya yang baik untuk melakukan pecegahan terjadinya wabah virus.
Diketahui PMK adalah penyakit menular yang menyerang hewan berkuku belah, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, dan domba. PMK juga dapat menyerang hewan liar seperti gajah dan rusa.
PMK disebabkan oleh virus yang termasuk dalam keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus. Virus ini dapat bertahan lama di lingkungan dan menular dengan mudah.
"Gejala PMK pada hewan, yakni Lesu Hilang nafsu makan, Demam, Air liur berlebihan dan berbusa, Lepuh yang berisi cairan atau luka pada lidah, gusi, hidung, dan teracak/kuku hewan," papar Retno