Cekcok Antar Tetangga di Bekasi karena Setel Musik Terlalu Keras Berakhir Damai
BEKASI, KOMPAS.com - Cekcok antar tetangga di RT 06/RW 07 Kelurahan Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, yang dipicu suara musik dan karaoke terlalu keras berakhir damai.
Percekcokan antar tetangga ini melibatkan keluarga Nani dan seorang pemilik tempat gym berinisial BS.
"Hasilnya sepakat berdamai. Artinya sama-sama berdamai mengutamakan kekeluargaan. Pada intinya itu," kata Ketua RT 06/RW 07 Kelurahan Jatimulya, Nisan, pada 6 Desember 2024 malam.
Perselisihan kedua belah pihak berakhir damai setelah dimediasi oleh Ketua RW 06 Kelurahan Jatimulya, Imron Rosadi, Nisan, dan sejumlah warga pada Kamis, 5 Desember 2024 malam.
Hasil mediasi ini juga memutuskan sejumlah poin yang dituangkan dalam surat perjanjian.
Poin tersebut di antaranya, operasional tempat gym pada pukul 08.00 WIB hingga 23.00 WIB.
Kemudian, tempat gym hanya diperbolehkan menyetel musik hingga pukul 22.00 WIB.
Poin kesepakatan berikutnya, pihak keluarga Nani harus menghapus video momen percekcokan yang sempat viral di TikTok.
Setelah kesepakatan damai ini, Nisan berharap warganya bisa hidup rukun dan saling menghargai satu sama lain.
"Intinya kami ingin warga hidup damai, rukun, tanpa ada perselisihan," ucap dia.
Diberitakan, warga Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, cekcok dengan tetangganya gara-gara suara musik yang keras.
Cekcok ini dipicu lantaran tempat gym milik pria berinisial BS sering menyetel musik dan karaoke dengan suara terlampau bising hingga mengganggu para tetangga.
BS disebut hampir setiap hari menyetel musik dengan volume keras dari sore hingga sekitar pukul 22.00 WIB.
Setelah tempat gym tutup, sang pemilik kerap lanjut berkaraoke dengan rekan-rekannya pada tengah malam, hingga membuat para tetangga terganggu.
"Kencang banget, kan saya depan-depanan (rumahnya). Kadang-kadang sampai jam 03.00 WIB," kata Nani (50), tetangganya, saat ditemui di kediamannya pada Kamis, 5 Desember 2024.
Nani menuturkan, waktu karaoke tak menentu, terkadang dua minggu sekali hingga tiga minggu sekali.
Namun, keluarga Nani dan para tetangga setiap hari terganggu dengan suara musik yang keras selama tempat gym milik BS beroperasi.
Bahkan, saking kencangnya suara musik tersebut, kaca jendela rumah Nani bergetar nyaris pecah.
"Kalau kemarin-kemarin sampai (jalan), itu kaca saya sampai getar," kata Nani.
BS pun dilaporkan ke Satpol PP Kabupaten Bekasi setelah sebelumnya dilaporkan ke pihak RT dan RW setempat.
Tak lama kemudian, petugas Satpol PP mendatangi rumah BS yang berada tepat di depan kediaman keluarga Nani pada Selasa, 3 Desember 2024 siang.
Namun, petugas tak bertemu BS karena yang bersangkutan tengah bekerja.
Pada malam harinya, BS cekcok dengan keluarga Nani.
Hal ini terjadi lantaran BS menduga kedatangan petugas Satpol PP ke rumahnya karena laporan Nani.
Pada saat percekcokan terjadi, salah satu anggota keluarga Nani merekam video yang menunjukkan BS marah-marah.
Video tersebut kemudian jadi perbincangan publik setelah diunggah di media sosial.
Setelah video tersebut viral, petugas Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta ketua RT dan ketua RW setempat langsung menggelar mediasi pertama di kediaman Nani pada Kamis siang.
Mediasi turut dihadiri anak BS berinisial B.