Cerita Arief, Petugas PPSU yang Hardik Pengendara Motor Bandel di Trotoar Jalan Jaktim

Cerita Arief, Petugas PPSU yang Hardik Pengendara Motor Bandel di Trotoar Jalan Jaktim

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) menegur pengendara sepeda motor yang melintas di trotoar jalan viral di media sosial. Momen tersebut diabadikan dan diunggah oleh akun Tiktok @jarangriding.

Dalam video itu, tampak jalanan ramai lancar. Akan tetapi, beberapa pengendara sepeda motor memilih melaju di trotoar.

Di trotoar, berdiri seorang pria paruh baya mengenakan seragam PPSU warna oranye, lengkap dengan sepatu bot warna senada. 

Sambil memegang sapu lidi, pria itu menghalau sejumlah sepeda motor yang melintas di trotoar.

"Turun! Turun!" kata petugas PPSU itu kepada pengendara motor.

Pria tersebut memerintah dengan nada tinggi sambil menunjuk-nunjuk pengendara motor.

Si pengendara pun seketika membawa motornya turun dari trotoar, meski terlihat kesulitan karena tinggi trotoar dan jalan berbeda. 

Di belakang pengendara motor tersebut, ada sejumlah pengendara lain yang juga nekat melintasi trotoar.

Para pengendara motor itu pun tak bisa menghindar dari "semprotan" petugas PPSU. Mereka satu per satu turun dari trotoar setelah kena hardik.

"Turun! Turun enggak!" kata petugas PPSU tersebut. 

Kepada Kompas.com, pemilik akun @jarangriding menyebut, peristiwa dalam video itu terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, Rabu (30/10/2024) pagi. 

KOMPAS.com/RAMA PARAMAHAMSA Arief Fadhillah saat ditemui di kantor Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (3/11/2024).Ditemui Kompas.com pada Minggu (3/11/2024), petugas PPSU yang menghalau para pengendara motor tersebut ternyata bernama Arief Fadhillah (54). Ia merupakan petugas PPSU Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur. 

Arief bercerita, dirinya kala itu naik pitam karena para pengendara sepeda motor yang melintas di trotoar mengganggu pekerjaannya.

"Saya jadi harus minggir-minggir karena ada motor lewat. Makanya saya marah," kata Arief saat ditemui di kantor Kelurahan Malaka Sari, Minggu (3/11/2024).

Arief menyebut, tak sekali dua kali ia menemui pengendara motor yang bandel. Setiap ia menyapu jalanan, selalu saja ada pengendara motor yang naik ke trotoar untuk menghindari kemacetan.

Bahkan, sehari sebelum insiden marah-marah itu terjadi, Arief bilang, sampah yang sudah dia kumpulkan di pinggir trotoar berserakan kembali karena tersangkut pijakan kaki motor yang melintas. 

"Ada kali, lima meter ketarik sama motornya. Motor Vario, saya inget. Saya harus bersihin lagi sampahnya," tambah Arief.

Arief bercerita, para pengendara motor bandel ini kerap nekat melintas di trotoar kendati diawasi petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang berjaga.

Oleh karenanya, menurut dia, persoalan bukan berada di pengawasan, melainkan kesadaran pengendara. 

Dia berharap, para pengendara motor memiliki kesadaran untuk tertib berlalu lintas. Arief juga ingin, trotoar-trotoar di Jakarta  dibuat lebih tinggi agar tidak memberikan celah bagi pengendara motor untuk melintasi trotoar.

"Itu masalah SDM-nya, bukan petugas. Sempet kok ada petugas, tapi yang bawa motor tetep naik ke trotoar," tambah dia.

Sumber