Cerita Hendy Siswanto Dihujat Netizen karena Alun-Alun Jember Jadi Tempat Kegiatan
JEMBER, KOMPAS.com – Calon Bupati Jember, Hendy Siswanto, mengungkapkan dirinya sempat menjadi sasaran caci maki netizen di akun Instagramnya.
Hal ini terjadi setelah alun-alun Jember sering digunakan sebagai lokasi berbagai kegiatan, sehingga dianggap mirip pasar.
Dalam acara adu gagasan cabup-cawabup yang diselenggarakan BEM FISIP Universitas Jember pada Minggu (3/11/2024), Hendy menjelaskan, alun-alun dimanfaatkan sebagai pusat perekonomian warga melalui berbagai event.
“Alun-alun itu konsep strategi ekonomi, sudah kami uji selama 3,5 tahun saya menjadi bupati,” ujarnya di hadapan mahasiswa.
Hendy menambahkan, pemanfaatan alun-alun telah berhasil membangkitkan ekonomi Jember yang sebelumnya terpuruk.
Ia mencatat, pertumbuhan ekonomi Jember sempat minus 2,98 persen, namun berhasil tumbuh lebih dari 4 persen antara tahun 2021 hingga 2022.
“Minus 2,98 ini risiko tinggi, kalau sampai minus 4 banyak masalah di Jember termasuk sosial,” kata Hendy.
Meski demikian, keramaian yang terjadi di alun-alun menyebabkan beberapa netizen berkomentar negatif.
“Banyak teman-teman netizen yang masuk ke Instagram saya, alun-alun menjadi pasar, kotor semua,” jelasnya.
Hendy mengakui bahwa setiap kali ada event, memang terjadi kekotoran, namun petugas selalu membersihkannya setelah acara selesai.
Ia juga menanggapi permintaan netizen agar alun-alun tidak dijadikan tempat kegiatan keramaian.
“Kenapa alun-alun, alun-alun ini legend. Penjajah kita dulu coba lihat sejarah Jember, Kabupaten Jember ini dulunya bukan di alun-alun sini, tapi di Puger,” ungkapnya.
Hendy menjelaskan, pemindahan lokasi alun-alun ke tempat sekarang dilakukan karena alasan strategis, di mana posisinya berada di tengah Kabupaten Jember dan menarik banyak orang.
Sebagai langkah selanjutnya, Hendy berencana membangun kembali alun-alun Jember pada 2024 guna meningkatkan daya tarik dan fungsi alun-alun sebagai pusat kegiatan masyarakat.