Cerita Pedagang Bakso Andalkan JKN untuk Pengobatan Mata Anaknya
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dihadirkan demi memberikan kepastian jaminan perlindungan finansial kepada penduduk Indonesia dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya. Rumidi (49) adalah seorang penjual bakso keliling yang telah merasakan manfaat dari adanya Program JKN untuk pengobatan mata anaknya.
Saat ditemui, ia menceritakan pengalamannya saat anaknya harus menjalani operasi ringan pada bagian matanya menggunakan JKN.
"Satu bulan lalu anak saya, Baraka, mengalami jatuh terpeleset sehingga matanya mengenai batang pohon di sekolahnya dan mengalami luka yang cukup serius pada bagian matanya. Saat itu saya dihubungi oleh pihak sekolah bahwa anak saya telah dilarikan ke RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo karena terjatuh" ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (28/10/2024).
Sontak Rumidi pun terkejut dan bergegas meninggalkan aktivitasnya. Ia langsung menuju RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo mengunjungi anaknya yang terkena musibah tersebut. Sesampainya di rumah sakit, Rumidi segera pergi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena Barakah saat itu sedang mendapatkan pertolongan pertama.
Lalu, Rumidi juga bergegas ke loket administrasi untuk mengurus administrasi putranya tersebut. Karena ia merupakan peserta JKN, proses administrasi sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu lama.
"Beruntung saya terdaftar sebagai peserta JKN jadi proses administrasinya sangat mudah dan cepat hanya menunjukkan KTP saja. Saya juga tidak diminta untuk membawa dokumen-dokumen fotokopi. Proses administrasinya berlangsung cepat sekali. Ini membuat saya kaget, karena yang saya dengar katanya berobat pakai BPJS Kesehatan itu ribet. Ternyata justru sebaliknya, malah saya merasa sangat dipermudah dan tidak ada proses yang berbelit-belit," kata Rumidi.
Setelah mendapatkan pertolongan pertama dan berdasarkan hasil observasi oleh dokter, Barakah dianjurkan untuk dijahit ringan pada bagian matanya. Hal tersebut karena luka di mata Barakah yang cukup serius.
Setelah tindakan operasi ringan selesai, Barakah dianjurkan oleh dokter untuk beristirahat terlebih dahulu. Di samping itu, Barakah juga harus melakukan kontrol selama dua minggu sekali untuk mengetahui kondisi luka dan perawatan luka pasca operasi ringan.
Menurut Rumidi, ia tidak mengeluarkan biaya sedikitpun untuk semua pengobatan anaknya dari mulai masuk rumah sakit hingga obat-obatan yang dikonsumsi. Hal tersebut berkat sang putra telah menjadi peserta JKN yang status kepesertaannya senantiasa aktif.
"Beruntung sekali saya terdaftar JKN. Karena semua biaya pengobatan anak saya gratis dari awal masuk rumah sakit, obat- obatan, hingga biaya kontrol. Saya tidak perlu lagi was-was memikirkan biayanya. Saya merasa puas dengan pelayanan dari rumah sakit. Dokternya juga ramah, tidak memperlakukan kami dengan berbeda hanya karena kami berobat menggunakan JKN," kata Rumidi
Lebih lanjut ia mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan. Sebab, ia mendapatkan banyak manfaat yang dapat meringankan keluarganya untuk mengakses layanan kesehatan. Ia juga berharap agar program ini terus berjalan dan terus meningkatkan pelayanan yang terbaik.
"Dengan adanya Program JKN ini kita sebagai masyarakat biasa merasa sangat terbantu dalam mengakses layanan kesehatan. Harapan saya untuk BPJS Kesehatan adalah semoga bisa terus mempertahankan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia, agar semua merasa aman dan nyaman jika suatu hari jatuh sakit dan memerlukan layanan kesehatan," ujar Rumidi.