Cerita Pilu Warga Kemayoran, Rumah Habis Terbakar Saat Istrinya Sakit
Kebakaran di Kemayoran, Jakarta Pusat, menyisakan kisah pilu. Wartono, salah satu warga terdampak kehilangan rumahnya saat kondisi istrinya sedang sakit.
Wartono yang mendiami permukiman semi permanen di Kebon Kosong, Kemayoran, tinggal bersama 7 anggota keluarganya. Saat kejadian kebakaran hanya empat anggota keluarganya yang berada di rumah.
"Satu rumah itu ada delapan orang. Waktu kejadian cuma ada satu, dua, tiga, empat. Keluarga saya selamat alhamdulillah," kenang Wartono di posko pengungsian SDN 09, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2024).
Wartono bercerita kekhawatirannya saat mendengar kabar kebakaran. Dia mengatakan tidak ada harta yang mampu diselamatkan.
"Nggak ada yang bisa diselamatkan. Cuma adanya yang kita makan, sama baju ini," katanya.
Dia mengatakan salah satu anggota keluarganya menjadi korban luka ringan. Keponakan Wartono yang panik ketika kebakaran harus memecahkan kaca karena pintu macet.
"Kalau keponakan ada itu (luka). Namanya buru-buru mau nyelamatin barang sampai tangannya berdarah buka pintu nggak bisa sampai digedor-gedor gitu akhirnya kaca yang dipecahin pakai tangan," ujarnya.
Wartono mengatakan istrinya sedang sakit. Wartono juga menuturkan penghasilannya dari berdagang jauh dari cukup.
"Saya itu ibaratnya jualan modalnya gede, ada musibah (kebakaran) begini, istri sakit. Makanya saya itu adanya cuma diem sambil ngeliatin apa-apa tuh kelihatan maunya nangis gitu," ucapnya sambil berkaca-kaca.
BPBD Jakarta menyampaikan kebakaran di Kebon Kosong, Kemayoran, menyebabkan 200 rumah dan 1.800 jiwa terdampak. Adapun dari data itu beberapa di antaranya 125 balita.
"BPBD DKI mencatat kebakaran mengakibatkan 13 korban luka yang seluruhnya sudah ditangani dan mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit," demikian keterangan BPBD Jakarta.
Berikut ini data warga terdampak
- Balita (125 jiwa)- Lansia (256 jiwa laki-laki & 269 perempuan)- Dewasa (309 laki-laki & 391 perempuan)- SD (83 laki-laki & 122 perempuan)- SMP (63 laki-laki & 87 perempuan)- SMA (36 laki-laki & 59 perempuan).