Cerita Ramin Porter Stasiun Gambir, Pernah Bawakan Koper 50 Kilogram Dibayar Rp 10.000
JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir dua dekade Ramin (56) menjadi porter di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Profesi itu telah digeluti Ramin sejak 2005, 19 tahun yang lalu.
Selama itu pula, Ramin mengalami suka duka menjadi porter. Salah satu yang paling membekas adalah ketika Ramin dibayar minim atas kerja kerasnya.
Ia mengaku pernah dibayar Rp 10.000 usai diminta mengangkat koper seberat kurang lebih 50 kilogram.
"Pernah angkat koper berat sampai 50 kilogram, paling kecil dibayar Rp 10.000," ujar Ramin saat ditemui di Stasiun Gambir, Selasa (24/12/2024).
Meski begitu, Ramin tetap bersyukur berapa pun rezeki yang ia terima dari para penumpang kereta api.
Ramin mengungkapkan, tarif seikhlasnya dari para penumpang membuat pendapatannya tak menentu setiap hari.
Ada penumpang yang barang bawannya ringan, tetapi memberikan bayaran cukup besar.
Bahkan, pernah ada penumpang yang tidak meminta Ramin membawakan koper atau tas, namun tiba-tiba memberikan uang.
Pada momen liburan, pendapatan Ramin biasanya meningkat. Selama masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 misalnya, penghasilannya naik sekitar 30 persen dari tahun lalu.
Dalam satu hari, ia bisa membawa uang sebesar Rp 200.000-250.000.
Namun, Ramin mengaku tak bisa bekerja setiap hari karena harus berbagi shift dengan porter lain.
"Jadi ada dua shift gitu, jam 8.00 pagi-8.00 pagi lagi kerjanya, besoknya libur. Jadi, satu hari kerja, satu hari libur," ucap dia.
Meski usianya tak lagi muda, Ramin tak menganggap bekerja selama 24 jam sebagai beban. Dia mengaku tak pernah lelah karena sudah terbiasa menjalani rutinitas tersebut.
"Enggak (capek), udah biasa, karena udah 19 tahun (menjadi porter)," ungkap Ramin.
Bahkan, Ramin mengatakan, dirinya jarang sekali sakit meski kerjanya berat.
"Alhamdulillah, sehat terus, paling pilek aja udah biasa," ucap dia.