Cerita Warga Sambung Bambu Selamatkan Korban Terjebak Banjir di Lampung

Cerita Warga Sambung Bambu Selamatkan Korban Terjebak Banjir di Lampung

LAMPUNG, KOMPAS.com - Banjir bandang yang melanda Kota Bandar Lampung masih menyisakan trauma bagi warga yang terdampak.

Banjir tersebut terjadi setelah dua jam hujan deras mengguyur Ibukota Provinsi Lampung pada Jumat (17/1/2025) pukul 15.30 WIB.

Sulaiman (33), warga Kampung Pasar Ambon, Kelurahan Pesawahan, mengatakan durasi hujan hingga banjir berlangsung sangat cepat. "Hujan cuma sebentar, langsung banjir, rumah saya tenggelam," kata Sulaiman saat ditemui di lokasi, Sabtu (18/1/2025) pagi.

Warga sekitar rumah Sulaiman pun terkejut dengan datangnya banjir tersebut.

Masing-masing berusaha menyelamatkan keluarga dan melupakan harta benda mereka. "Banyak yang nangis, ada yang nyari neneknya, anaknya, udah nggak sempat lagi menyelamatkan barang," kata dia.

Begitu juga ketinggian air di wilayah tersebut yang bisa mencapai lebih dari tiga meter membuat panik warga.

Sulaiman mengatakan beberapa pemuda setempat langsung berinisiatif membuat rangkaian bambu untuk mengevakuasi warga yang terjebak di dalam rumah.

Rangkaian bambu itu membantu warga agar tidak terseret arus air sungai yang mengalir deras.

Sulaiman menambahkan, arus sungai Way Belau itu seperti terbentur antara aliran sungai dengan gelombang dari laut.

"Ini yang paling parah, terakhir banjir kayak gini 10 tahun lalu," kata dia.

Endang (54), warga kampung di sisi lain sungai Way Belau, juga mengaku kedatangan banjir sangat cepat.

Endang dan keluarganya tidak sempat menyelamatkan satu pun barang di dalam rumah.

"Ya ini sisanya, udah pada rusak kena air, kena lumpur," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang terjadi pada Jumat (17/1/2025) sekitar pukul 15.30 WIB membuat hampir seluruh kecamatan terendam banjir.

Beberapa kecamatan yang terdampak parah antara lain Kecamatan Panjang, Kecamatan Teluk Betung Utara, Kecamatan Bumi Waras, dan Kecamatan Teluk Betung Barat.

Dari informasi yang dihimpun BPBD Bandar Lampung, ketinggian banjir di kecamatan-kecamatan tersebut mencapai atap rumah.

Sumber