Clipan Finance (CFIN) Revisi Target Laba Tahun Ini, Begini Strateginya

Clipan Finance (CFIN) Revisi Target Laba Tahun Ini, Begini Strateginya

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) melakukan revisi target laba pada tahun ini.

Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo mengatakan perusahaan menargetkan laba sebanyak Rp210 miliar sampai dengan akhir 2024. Sementara target awal perusahaan mencapai sebanyak Rp300 miliar.

Dia menyebut pertimbangan perusahaan untuk melakukan revisi target yakni melihat situasi ekonomi yang masih menjadi tantangan termasuk penjualan mobil yg belum membaik. 

"Maka untuk tahun ini kami melakukan revisi target profit menjadi Rp210 miliar," kata Harjanto kepada Bisnis, Selasa (29/102/2024). 

Harjanto mengatakan untuk mencapai target tersebut perusahaan akan menerapkan beberapa strategi. Pertama, CFIN tetap memaksimalkan kolaborasi dengan Bank Panin dengan program Kredit Pemilikan Mobil (KPM) Panin.

Kedua, perseroan melaksanakan joint event dengan dealer. Serta memperbaiki proses akuisisi kredit agar lebih optimal.

"Terakhir, melakukan penetrasi lebih ke product refinancing," kata Harjanto.

Hingga kuartal III/2024, CFIN masih mencatatkan penurunan laba. Adapun laba bersih pada periode tersebut mencapai sebanyak Rp160 miliar, turun 77,60% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp717 miliar.

Harjanto menyiratkan laba kuartal III/2024, sebenarnya tidak dapat dibandingkan dengan tahun lalu begitu saja. Pasalnya pada tahun lalu, laba perusahaan meningkat pesat berkat pemulihan sekali jalan atau recovery one shoot dari write off (WO) PT Indoland pada 2021.

"Ternyata bisa kami recovery pada 2023 yang nilainya diatas Rp500 miliar. Jadi kalau di luar itu memang ada penurunan tapi persennya kecil," kata Harjanto. 

Harjanto menambahkan bahwa pembiayaan baru tahun ini juga cenderung turun, diakibatkan oleh penjualan otomotif yang turun khususnya mobil. Padahal, lanjut dia, pembiayaan CFIN terbesar terdapat pada pembiayaan mobil baru dan bekas.  

Di sisi lain, Harjanto mengatakan kualitas kredit pada 2024 juga kurang baik.  

"Ada beberapa customer corporate yang kesulitan dalam usahanya, maupun agresifnya LSM sebagai penadah unit sehingga proses recovery jadi mahal dan lambat," katanya. 

Dari sisi jumlah pendapatan, CFIN mencatatkan pencapaian sebanyak Rp1,36 triliun per kuartal III/2024. Angka tersebut juga turun sekitar 27,68% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Sementara dari sisi beban, jumlah beban yang ditanggung perusahaan mencapai sebanyak Rp1,15 triliun, yang naik 28,92% (year on year/YoY) dari sebelumnya Rp899 miliar. Lebih lanjut, jumlah liabilitas yang ditanggung perusahaan mencapai sebanyak Rp4,56 triliun.

Jumlah yang ditanggung tersebut mengalami sedikit peningkatan 4,12% dibandingkan periode akhir 2023. Pada Desember 2023, liabilitas perusahaan mencapai Rp4,38 triliun. 

Ekuitas CFIN mencapai sebanyak Rp5,68 triliun pada kuartal III/2024, yang mana menguat 2,91% (YoY) dibandingkan Rp5,52 triliun per Desember 2023. Pada kuartal III/2024, jumlah aset CFIN mencapai sebanyak Rp10,25 triliun, angka tersebut meningkat 3,45% apabila dibandingkan Rp9,9 triliun pada Desember 2023.

Sumber