Coba Digital Drive Simulator Waskita Karya, Menteri AHY: Semoga Waskita Karya Semakin Maju

Coba Digital Drive Simulator Waskita Karya, Menteri AHY: Semoga Waskita Karya Semakin Maju

KOMPAS.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mencoba langsung pengalaman berkendara di Jalan Tol dengan teknologi drive simulator buatan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Hal tersebut dilakukan Menteri AHY saat mengunjungi booth Waskita Karya di pameran Konstruksi Indonesia 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (7/11/2024).

Dalam ajang yang diinisiasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Waskita Karya menampilkan teknologi digital construction berupa drive simulator yang memberikan pengalaman berkendara di Jalan Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang.

Tidak hanya itu, Waskita Karya turut pula menampilkan MetaKITA, platform untuk melakukan aktivitas virtual dalam lingkungan Waskita Karya secara imersif. Dengan alat ini, pengguna dapat merasa seolah berada di lingkungan tersebut melalui perangkat virtual reality (VR).

"Semoga Waskita (Karya) semakin maju. Kemudian terus berinovasi untuk menghadirkan pembangunan yang semakin berkualitas dan kelas dunia," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis.

AHY menambahkan, transformasi teknologi dalam sektor konstruksi harus dilakukan, sebagai upaya meningkatkan daya saing dan efisiensi di tengah persaingan global yang semakin ketat.

"Teknologi memberikan peluang untuk membuat proses konstruksi lebih cepat dan efisien. Kualitas sumber daya manusia (SDM) juga perlu diperhatikan, agar mampu mengikuti perkembangan teknologi yang ada,” imbuhnya.

Dok.Waskita Karya Menteri AHY terlihat mengunjungi booth Waskita Karya.

Pada kesempatan itu, Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita mengatakan, pihaknya telah melakukan transformasi digital pada bidang operasional dengan mengintegrasikan inovasi Building Information Modelling (BIM), sistem ERP SAP, serta Last Planner System (LPS).

"Waskita menjadi satu-satunya perusahaan kontruksi yang menggabungkan ketiga sistem tersebut, sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam mengontrol biaya dan waktu,” paparnya.

Selain itu, Ermy juga menyebutkan, Waskita Karya telah menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) Waskita Intelligent Sensing System (Wisens) pada beberapa pembangunan proyeknya, guna memudahkan sekaligus membuat pekerjaan lebih efektif.

Salah satunya jenisnya, AI Pavement Crack Detection yang bertujuan membantu Waskita mendeteksi objek kerusakan jalan, sekaligus sebagai target tidak adanya kegagalan dalam proses konstruksi atau zero construction failure.

“Melalui AI tersebut, penghitungan jumlah kerusakan secara otomatis bisa dilakukan, sehingga dapat mendukung inspeksi dan pengawasan aset jalan tol dan mengefisiensi waktu pekerjaan hampir 40 persen lebih cepat,” jelasnya.

Terakhir, Ermy juga mengatakan bahwa Waskita Karya turut menampilkan inovasi augmented reality berbasis QR Marker Georeference.

"Teknologi ini memungkinkan tim melihat model bangunan di lokasi sebenarnya," tuturnya.

Sebagai informasi, sejak pertama kali didirikan pada 1961, Waskita Karya telah berkembang melalui keahlian di lima lini bisnis utama, yaitu jasa konstruksi, investasi jalan tol, beton pracetak, properti, dan investasi infrastruktur lainnya .

Dalam 10 tahun terakhir Waskita Karya telah merampungkan berbagai pembangunan, di antaranya 118 proyek gedung, 16 jembatan, 12 bendungan, 23 ruas jalan tol, serta 24 infrastruktur lainnya.

Sumber