CT ARSA Foundation Dirikan Dapur Umum Bantu Korban Bencana Sukabumi

CT ARSA Foundation Dirikan Dapur Umum Bantu Korban Bencana Sukabumi

CT ARSA Foundation mendirikan dapur umum di Kampung Ciasih, Desa Ciwalat, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. Dapur umum ini hadir sebagai gerak cepat CT ARSA Foundation turun langsung ke lokasi bencana.

Ada sekitar 38 Kepala Keluarga (KK) dan 140 jiwa yang terdampak bencana di kampung tersebut. Tim CT ARSA mendistribusikan 500 porsi makanan setiap harinya, dengan 250 porsi untuk makan siang dan 250 porsi untuk makan sore. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan pangan para pengungsi dapat terpenuhi secara merata setiap hari.

Selain mendirikan dapur umum, aksi kemanusiaan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak yang turut berkolaborasi untuk membantu proses pemulihan warga terdampak bencana di antaranya adalah Wika Gedung.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memaksimalkan bantuan yang diberikan, baik dari segi logistik maupun pendistribusiannya, sehingga kebutuhan para korban dapat terpenuhi secara cepat dan tepat.

Bencana alam ini mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan di wilayah rawan bencana, khususnya saat musim penghujan. Dukungan dari berbagai elemen, baik lembaga kemanusiaan, pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat, sangat dibutuhkan dalam proses penanganan dan pemulihan bencana.

Kondisi di lapangan saat ini masih memerlukan perhatian dan dukungan berkelanjutan. Bantuan berupa makanan, pakaian, obat-obatan, serta alat kebersihan masih sangat diperlukan bagi para pengungsi.

CT ARSA Foundation bersama para kolaborator terus berkomitmen untuk mendampingi warga terdampak hingga kondisi berangsur membaik. Dengan adanya sinergi dan kepedulian berbagai pihak, diharapkan warga Sukabumi yang terdampak bencana dapat segera pulih dan bangkit dari keterpurukan. Kekuatan gotong royong dan solidaritas menjadi kunci utama dalam menghadapi situasi bencana ini.

Berdasarkan data BPBD Jawa Barat, bencana alam ini menyebabkan 12.651 orang dari 39 kecamatan mengungsi, 10 korban jiwa dan 2 orang masih dinyatakan hilang. Bencana ini juga berdampak ke 179 desa di 30 kecamatan yang saat ini memerlukan bantuan mendesak.

Longsor yang dipicu hujan deras ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga menutup akses jalan menuju lokasi terdampak. Akses jalan hanya dapat dilalui mobil berukuran sedang, sementara kondisi medan yang licin dan berbatu memaksa warga serta relawan menggunakan motor trail sebagai sarana transportasi.

Sumber