Cuaca Buruk, Nelayan Aceh Tak Turun Melaut Selama Seminggu
BANDA ACEH, KOMPAS.com - Lembaga Adat Panglima Laot Aceh mengungkapkan bahwa sudah sejak sepekan beberapa nelayan di Tanah Rencong tidak turun melaut akibat kondisi cuaca buruk.
Sekjen Panglima Laot Aceh, Azwir Nazar, mengatakan bahwa dalam sepekan terakhir hujan lebat disertai angin kencang hingga gelombang tinggi melanda wilayah perairan Samudera Hindia.
"Nelayan yang tidak turun melaut tidak hanya di wilayah Pantai Barat Selatan (Barsela) Aceh, tapi ada juga di Laut Banda seperti Kuala Gigieng dan Alu Naga," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Senin (13/1/2025).
Azwir tidak menyebutkan secara angka jumlah nelayan yang tidak turun melaut, namun katanya, kondisi ini juga terjadi di wilayah Langsa, Aceh.
"Di wilayah Langsa juga demikian, cuaca berangin dan hujan," ujarnya.
Azwir mengimbau bagi nelayan yang tetap memilih untuk turun melaut agar lebih waspada dan berhati-hati. "Utamakan keselamatan dalam mencari rezeki di laut," ucapnya.
Di sisi lain, sebut Azwir, dampak akibat nelayan tidak turun melaut juga berpengaruh pada kondisi ekonomi mereka, serta harga jual ikan dinilai sudah pasti akan tinggi.
Menurut Azwir, perlu adanya upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ini yang setiap tahun terjadi.
Sebab, nelayan Aceh umumnya nelayan tradisional, sangat bergantung pada alam untuk turun melaut.
"Saat musim badai, nelayan tak bisa melaut dan harga ikan pun mahal. Mungkin perlu ada sentra-sentra industri di perkampungan nelayan, jadi bila musim badai atau gelombang tinggi, ada alternatif penghasilan untuk keluarga nelayan," tuturnya.
Prakirawan bidang data dan informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, Amat Komi, menjelaskan bahwa saat ini kondisi gelombang tinggi masih dalam kategori sedang, yaitu berkisar 1,5 meter hingga 2,5 meter.
Kondisi ini kemungkinan akan terus berkembang untuk wilayah pesisir utara, dan pada siang hingga malam hari berpotensi menguat ke arah barat.
"Jadi untuk 14 hingga 15 Januari 2025, itu gelombang akan ikut tinggi di wilayah pesisir barat juga," katanya saat dikonfirmasi secara terpisah via WhatsApp.
Amat Komi juga ikut mengimbau agar masyarakat, khususnya nelayan, untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap gelombang tinggi.