Cuaca Ekstrem di Banyumas, Risun Cuma Panen 2 Kg Cabai dari 1 Hektar Lahan
BANYUMAS, KOMPAS.com - Petani cabai di Desa Rempoah, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa waktu terakhir.
Tanaman cabai merah kriting yang ditanam di lahan seluas 1 hektar membusuk, sehingga petani hanya mampu memanen 2 kilogram (kg) cabai.
Risun (40), salah satu petani yang menyewa lahan tersebut, mengungkapkan, "Dari segini luasnya, kemarin terakhir cuma dapat 2 kg yang bisa diselamatkan," saat ditemui pada Senin (16/12/2024).
Ia menjelaskan bahwa masa panen dimulai pada awal Desember, tetapi harga jual cabai saat itu mengalami penurunan, hanya berkisar antara Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per kg.
"Sebenarnya kalau saat itu diobati, mungkin masih bisa diselamatkan. Tapi karena harga cabai sedang murah, saya tidak kuat untuk beli obatnya," tambah Risun.
Ia juga menyatakan bahwa jika ia membeli obat, kerugian yang dialami justru akan semakin besar.
"Sebenarnya kalau saat itu diobati, mungkin masih bisa diselamatkan. Tapi karena harga cabai sedang murah, saya tidak kuat untuk beli obatnya," jelasnya.
Risun melaporkan bahwa total kerugian yang dialaminya mencapai Rp 20 juta.
"Modal sekitar Rp 30 juta, kemarin total hanya dapat Rp 10 juta dari tanaman yang bisa diselamatkan waktu awal-awal," ungkapnya.
Meskipun demikian, ia mencatat bahwa dalam beberapa hari terakhir, harga cabai di tingkat petani justru mengalami kenaikan hingga Rp 30.000 per kg.
Kondisi serupa juga dialami oleh petani lain di Desa Rempoah, Kusni (60), yang menyatakan bahwa tahun ini merupakan yang terburuk dalam tiga tahun terakhir.
"Tahun ini parah, tahun kemarin juga. Biasanya pada bulan-bulan Desember memang banyak yang busuk karena curah hujan tinggi. Tiga tahun lalu hasilnya cukup bagus," tutur Kusni.