Cuaca Ekstrem di Jateng, BNPB Pastikan Tanggul Sungai Wulan Demak Aman

Cuaca Ekstrem di Jateng, BNPB Pastikan Tanggul Sungai Wulan Demak Aman

DEMAK, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, berkunjung ke Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), untuk meninjau penambalan tanggul Sungai Wulan yang tengah selesai diperbaiki.

Diketahui, tanggul Sungai Wulan, Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak, sempat jebol dua kali hingga menyebabkan banjir sedalam 3 meter awal tahun 2024 lalu.

Sesuai prediksi BMKG, cuaca ekstrem berlangsung di Jateng, sehingga dikhawatirkan curah hujan di Jateng akan meningkat secara tajam.

Suharyanto menyatakan, berkaca dari kejadian tanggul jebol awal tahun lalu, ia sengaja mampir ke Demak untuk meninjau tanggul Sungai Wulan sembari menunggu rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) RI yang akan berlangsung besok.

Di sisi lain, ia juga mengaku khawatir intensitas hujan di Jateng meningkat sesuai cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG.

"Besok kami akan rapat koordinasi secara terpadu di bawah Bapak Menko PMK. Nah, ini memanfaatkan waktu, saya meninjau penguatan tanggul terkait kejadian banjir Februari lalu," kata Suharyanto, di Tanggul Sungai Wulan Demak, Kamis (19/12/2024) sore.

Dia memastikan, tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito dengan panjang kurang lebih 300 meter tersebut kini sudah ditambal dengan konstruksi permanen.

"Sekarang sudah diperkuat dengan konstruksi. Saya kira ini sangat bagus ya, mudah-mudahan tidak terjadilah," ujarnya.

Sebelumnya, Suharyanto menyebutkan bahwa dia diutus Presiden Prabowo Subianto untuk program penanggulangan bencana di Jawa Timur, dan hari ini di Jateng.

"Sebagai informasi, sesuai informasi BMKG, di pengujung tahun 2024 ini, prediksi curah hujan meningkat secara tajam," ungkapnya.

Di sejumlah daerah, lanjut dia, telah terjadi bencana banjir dan tanah longsor.

"Di Jawa Barat, Kabupaten Sukabumi sudah terjadi masif, ada 38 kecamatan di sana yang banjir dan longsor," kata Suharyanto, mencontohkan.

Sumber