Cucun Ahmad Apresiasi Inovasi Pendidikan Pesantren Bina Insan Mulia 2 dalam Mencetak Pemimpin Umat

Cucun Ahmad Apresiasi Inovasi Pendidikan Pesantren Bina Insan Mulia 2 dalam Mencetak Pemimpin Umat

KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Cucun Ahmad Syamsurijal memberikan apresiasi terhadap kontribusi Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2, Cirebon, Jawa Barat (Jabar), dalam mencerdaskan generasi bangsa.

Pernyataan tersebut disampaikan Cucun saat menghadiri Wisuda Tahfid dan Tahsin Quran Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2, di Aston Hotel, Kabupaten Cirebon, Minggu (22/12/2024).

Ia mengungkapkan rasa kagumnya terhadap Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2 yang telah berhasil memadukan pendidikan tradisional dengan sistem pendidikan modern secara inovatif.

Menurut Cucun, keberhasilan pesantren tersebut dalam mencetak lulusan yang unggul tidak lepas dari peran besar Pengasuh Pesantren, Kiai Haji Imam Jazuli, yang telah menciptakan model pendidikan yang unik dan dapat menjadi contoh bagi pesantren-pesantren lainnya di Indonesia.

"Saya jujur mengapresiasi Kiai Haji Imam Jazuli yang sudah membuat rule model pesantren perpaduan klasik dan modern, karakter santri dikolaborasi dengan sistem pendidikan modern ini bagus sekali, berbagai bahasa dipelajari sehingga lulusannya bisa diterima di berbagai negara," ucapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (23/12/2024).

Cucun mengungkapkan bahwa Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2 menjadikan nilai-nilai Islam dan etika kultural sebagai basis pembentukan akhlak, serta menekankan pada pengajaran yang berbasis kebutuhan masyarakat.

Dengan kurikulum yang lebih banyak membekali keilmuan terapan, menurutnya, pesantren tersebut tidak hanya membentuk generasi yang hafal Al-Qur’an, tetapi juga siap menjadi pemimpin umat di masyarakat.

"Sekali lagi saya menyampaikan apresiasi dan atensi luar biasa kepada Pesantren Bina Insan Mulia ini. Negara menghargai peran besar pesantren dalam membantu mencerdaskan generasi penerus bangsa,” imbuh Cucun.

Pada kesempatan tersebut, Cucun kembali mengungkapkan bahwa keberhasilan Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2 dalam mencetak para hafidz dan hafidzah tidak terlepas dari penerapan metode pembelajaran berbasis program yang diperkenalkan oleh Kiai Haji Imam Jazuli.

Metode tersebut merupakan sebuah revolusi inovatif yang telah berhasil menciptakan sistem pendidikan yang lebih terstruktur dan efisien. Berkat pendekatan ini, Pesantren Bina Insan Mulia 2 kerap dijuluki sebagai "pesantren program".

Pembelajaran berbasis program berbeda dari model pembelajaran tradisional berbasis buku atau jenjang.

Dalam sistem ini, terdapat penetapan target kinerja yang jelas, menuntut disiplin tinggi dari para santri, sekaligus memberikan pendampingan yang optimal oleh para pengasuh dan pengajar dalam setiap langkah perkembangan mereka.

Dengan pendekatan yang lebih terarah dan terukur ini, proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.

Sumber