Curah Hujan Tinggi, Warga Diimbau Jauhi Sekitar Sungai atau Waduk
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta mengimbau warga untuk menjauhi bantaran kali, sungai, waduk atau danau selama curah hujan tinggi beberapa hari ke depan.
Menurut BMKG, dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), bibit siklon di Samudra Hindia, dan angin monsun dari Asia akan meningkatkan curah hujan di wilayah Jawa, termasuk Jakarta.
"Puncak curah hujan diprediksi terjadi pada 13 dan 14 Desember 2024, dengan intensitas hujan sedang hingga tinggi di beberapa lokasi," ucap Sekretaris BPBD DKI Jakarta, Maruli dalam keterangan yang diterima, Jumat.
Oleh sebab itu, BPBD mengimbau warga waspada terhadap cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir di sejumlah tempat.
"Kurangi aktivitas di sekitar kali, sungai, waduk, dan danau. Awasi anak-anak agar tidak bermain atau berenang di area tersebut," ujar Maruli.
Selain itu, Maruli meminta warga untuk memantau potensi longsor di bantaran sungai dan menghindari area yang retak.
"Berlindung di tempat aman saat terjadi angin kencang atau petir," tuturnya.
Jika terjadi bencana, warga dapat langsung melaporkan kejadian darurat melalui layanan Jakarta Siaga 112 yang beroperasi selama 24 jam.
Hari ini sampai dua hari ke depan, BPBD Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk tahap kedua untuk menurunkan intensitas curah hujan.
OMC akan dilakukan dengan cara menyemai bahan khusus seperti garam dan kapur tohor (CaO), yang dirancang untuk mengurangi pembentukan awan hujan di area tertentu.
"Penyemaian awan dilakukan di bawah koordinasi posko OMC di Lanud Halim Perdanakusuma dan Curug, Tangerang," tutur Maruli.
BPBD Jakarta telah berkoordinasi dengan BMKG, BNPB, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan kelancaran OMC tahap kedua ini.
Sebelumnya, OMC tahap pertama telah dilakukan pada 7 hingga 9 Desember 2024. BPBD mengklaim OMC berhasil menurunkan intensitas hujan hingga maksimal 42 persen.