Curi Sepeda Motor dan Iphone di 2 Daerah, Pria di Kupang Dikeroyok Warga
KUPANG, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial AT (22), warga RT 005 RW 001, Dusun I, Desa Oebola Dalam, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dikeroyok warga setempat. Ia diduga mencuri iPhone seorang warga bernama Lusi Takmanu.
Usai dihajar massa, AT diserahkan kepada pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Fatuleu untuk proses hukum lebih lanjut.
"Pelaku ini dihajar massa kemarin, kemudian diserahkan ke kami," ungkap Kepala Polsek Fatuleu, Inspektur Dua (Ipda) David Fangidae, kepada wartawan pada Sabtu (11/1/2025).
Sebelumnya, AT juga diduga terlibat dalam pencurian sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi DH 4923 KD milik Abi Dwi Kartika Yalla di Kota Kupang.
Setelah melarikan diri dari Kota Kupang, AT kembali ke kampung halamannya di Desa Oebola Dalam, yang justru menimbulkan kecurigaan di kalangan warga setempat.
"Kecurigaan tersebut terbukti saat AT diketahui mencuri handphone milik Lusi Takmanu, salah satu warga setempat," ujar David.
Aksi pencurian ini terjadi pada Rabu, 8 Januari 2025, dan memicu kemarahan warga yang langsung menghajar AT sebelum menyerahkannya kepada polisi.
Penangkapan AT pada hari Jumat, 10 Januari 2025, sekitar pukul 18.00 Wita, ketika dia sedang duduk di Pasar Lili, Kelurahan Camplong I, Kecamatan Fatuleu.
Seorang anggota TNI Angkatan Udara bernama Lelo memanggil AT dan menanyakan mengenai handphone milik Mardi Keba yang sebelumnya dirampas paksa oleh AT pada 12 November 2024.
Saat digeledah, Lelo menemukan sebuah iPhone di saku celana belakang AT.
Setelah diperiksa, iPhone tersebut diketahui milik Lusi Takmanu yang hilang pada tanggal 8 Januari 2025.
AT mengakui kepada Lelo bahwa dia telah mencuri dua iPhone dari rumah Lusi yang sedang di-charge, sementara Lusi tertidur pulas.
Beberapa korban kehilangan handphone kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
"Pelaku AT sudah diamankan dan saat ini sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut terkait aksi pencurian sepeda motor di Kota Kupang dan pencurian handphone di kampungnya," tutup David.
