Daftar Partner in Crime Perampok di Tol Jakut yang Kini Diburu Polisi

Daftar Partner in Crime Perampok di Tol Jakut yang Kini Diburu Polisi

Polisi menangkap pria bernama M Ali Sanda terkait kasus perampokan pasangan suami-istri (pasutri) saat terjebak macet di Tol Akses Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut). Polisi masih memburu lima kawanan atau partner in crime Ali Sanda.

"Masih dikembangkan memburu pelaku lain. Namun pelaku utama (Ali Sanda) pembawa celurit sudah kita tangkap," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Ahmad Fuady saat dihubungi, Sabtu (4/1/2025).

Lima orang rekan M Ali Sanda yang diduga ikut serta dalam aksi perampokan tersebut adalah Aji, Anggi, Tedi, Amat alias Acong, dan Cipuy. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman.

Terungkap dua mobil menjadi korban dari aksi komplotan itu. Pada Jumat (3/1) sore, sepasang pasutri diserang saat terjebak macet. Pelaku perampokan mengacungkan senjata tajam saat mengadang mobil korban.

Masih di waktu dan lokasi yang sama, kelompok tersebut juga merampok mobil lain. Penyerangan terjadi saat korban hendak ke luar tol. Saat itu salah seorang pelaku meminta sejumlah uang kepada korban.

Pelaku saat itu memaksa mengambil tas milik korban. Tak sampai di sana, pelaku juga membacok punggung korban hingga terluka.

Modus Perampokan

Polisi mengungkap komplotan perampok yang beraksi di Tol Akses Tanjung Priok, Jakarta Utara, saat macet. Sebelum melakukan aksinya, komplotan ini berkumpul di satu titik terlebih dahulu di sekitaran lokasi.

"Untuk daerah target operasi para pelaku ini merupakan di sekitaran Tol Plumpang. Jadi, sebelum peristiwa terjadi, para pelaku terlebih dahulu berkumpul di area sekitaran TKP," kata Kanit Jatanras Polres Metro Jakarta Utara AKP Fauzan Yonnandi kepada wartawan, Sabtu (4/1).

Mereka berkumpul untuk menunggu momen jalanan dalam kondisi macet. Para pelaku lalu beraksi dan menyasar mobil dengan kaca yang terbuka.

"Setelah itu, baru mereka melihat kondisi jalanan, dalam keadaan padat, mereka langsung melakukan aksinya. Sehingga ini (jalanan macet) dijadikan momentum untuk para pelaku untuk melakukan penyisiran dengan sasaran mobil-mobil yang kacanya terbuka," imbuhnya.

Para pelaku juga mempersenjatai diri dengan senjata tajam jenis celurit saat melakukan aksinya. Senjata itu untuk mengancam korban agar mau menyerahkan barangnya.

"Lalu mereka mendatangi mobil itu dan melakukan pengancaman kemudian merampas barang-barang milik korban," tuturnya.

Sumber