Dampak Letusan Gunung Lewotobi, 4 Sekolah Rusak Berat
KOMPAS.com – Sebanyak empat sekolah rusak berat akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (3/11/2024) malam.
Pantauan Kompas.com pada Senin (4/11/2024), tampak atap beberapa ruang kelas SMP Katolik Sanctissima Trinitas Hokeng roboh.
Sedangkan dinding ruangan mengalami retak dan ambruk akibat tertimpa material vulkanik.
Begitu juga dengan beberapa sekolah lain seperti SDI Klatanlo, SDI Wolorona dan Seminari San Dominggo Hokeng.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Fredy Moat Aeng mengatakan bangunan sekolah itu rusak akibat hantaman lava pijar saat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Pijaran api begitu besar dan mengarah ke pemukiman warga sehingga sekolah dan rumah warga banyak rusak,” ujar dia.
Fredy berujar saat ini tim sedang melakukan identifikasi jenis kerusakan yang dialami sekolah-sekolah tersebut.
Warga sekitar diimbau tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi.
Dia juga menambahkan ada tiga desa yang mengalami dampak erupsi paling parah yaitu Klatanlo, Hokeng Jaya dan Dulipali.
"Warga tiga desa ini kami sudah evakuasi ke lokasi yang sudah disiapkan pemerintah," pungkasnya.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status gunung api Lewotobi Laki-laki dari level III siaga ke level IV awas mulai 3 November 2024 pukul 24.00 Wita.
Kepala PVMBG, Kepala PVMBG Prihatin Hadi Wijaya menjelaskan, kenaikan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi perkembangan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki sejak 23 Oktober sampai 3 November 2024.
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang cukup signifikan, sehingga tingkat aktivitas gunung api Lewotobi Laki laki dinaikkan dari level III siaga menjadi level IV awas, terhitung mulai tanggal 3 November 2024 pukul 24.00 Wita," kata dia.