Dampak Puncak Musim Hujan Akhir Tahun, Kalteng Banjir, Puluhan Ribu Jiwa Terdampak
PALANGKA RAYA, KOMPAS.com - Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tengah menghadapi puncak musim hujan di bulan Desember tahun 2024.
Sebagian besar wilayah saat ini rutin dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Masyarakat diharapkan waspada akan potensi bencana yang ditimbulkan, seperti banjir rob dan tanah longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng Ahmad Toyib menjelaskan, saat ini terdapat lima daerah yang sedang dilanda banjir.
Kelima daerah itu adalah Kota Palangka Raya, Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Sukamara, dan Kotawaringin Barat.
“Total jumlah kabupaten/kota yang terdampak ada 5,16 kecamatan, 65 kelurahan/desa, 18.662 KK/59.401 jiwa, pengungsi 3 kepala keluarga (KK)/ 20 jiwa, fasilitas umum terdampak 408 unit, bangunan rumah terdampak 9.363 unit dan sarana pengungsi 3 unit,” beber Toyib kepada Kompas.com di Palangka Raya, Selasa (17/12/2024).
Toyib menjelaskan, daerah dengan warga terdampak banjir paling banyak adalah Kota Palangka Raya.
Di Palangka Raya, terdapat 28.514 jiwa orang terdampak dengan 3.905 unit bangunan rumah yang terendam.
“Kemudian di Kabupaten Kapuas, terdapat 22.629 warga terdampak banjir, banjir di sana merendam 4.783 bangunan rumah warga, beberapa sudah mengungsi ke rumah keluarga masing-masing,” beber dia.
Banjir yang melanda Kabupaten Pulang Pisau merendam 238 unit bangunan rumah warga dan berdampak bagi 6.693 ribu jiwa.
Kemudian, air bah juga terjadi di Kabupaten Sukamara yang merendam 386 unit rumah dan 1.376 jiwa terdampak.
“Kemudian banjir akibat pasang surut air laut (rob) di Kabupaten Kotawaringin Barat juga merendam 51 unit rumah dan berdampak bagi 189 jiwa,” bebernya.
Salah satu daerah yang terdampak banjir, yakni Pulang Pisau, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir sejak 11 Desember hingga 31 Desember 2024. Hal itu menyikapi kondisi banjir yang kian meluas di daerah tersebut.
“Kabupaten Lamandau juga menetapkan status Siaga Darurat banjir dan tanah longsor 15 Oktober sampai 31 Desember 2024, kemudian Kabupaten Murung Raya sudah dalam transisi dari darurat banjir ke pemulihan penanganan pascabencana banjir sejak 28 Oktober sampai 26 Desember 2024,” ujarnya.
Sementara itu, prakirawan cuaca dari Stasiun Kelas I Tjilik Riwut, Chandra Mukti Wijaya menjelaskan, kondisi cuaca di Kalteng pada umumnya berawan hingga hujan ringan, berpotensi hujan sedang hingga lebat di sebagian besar wilayahnya.
“Dari tanggal 17-23 Desember atau sepekan sejak hari ini, seluruh wilayah Kalteng berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” kata Chandra kepada Kompas.com melalui keterangan tertulisnya, Selasa.
Chandra menjelaskan, puncak musim hujan di Kalteng sejatinya sudah dimulai sejak memasuki bulan Desember 2024.
Hampir sebagian besar wilayah Kalteng saat ini sudah memasuki puncak musim hujan. Puncak musim hujan diprediksi terjadi selama akhir tahun 2024 ini.
“Waspada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, juga akan potensi hujan lokal intensitas sedang hingga lebat dengan durasi singkat, dan waspada serta berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” pungkasnya.