Dandim Tolikara Bantah Jadi Pemicu Bentrok Massa Pendukung Paslon

Dandim Tolikara Bantah Jadi Pemicu Bentrok Massa Pendukung Paslon

JAYAPURA, KOMPAS.com - Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1716/Tolikara, Letnan Kolonel Inf Justus Bernard Mara, angkat bicara soal beredarnya foto dan teks di media sosial tentang Pilkada di Kabupaten Tolikara.

Dalam konten tersebut diungkap tudingan adanya intervensi dari Justus Bernard dan juga Kepala Polres Tolikara, Komisaris Polisi Irianto John.

"Foto dan teks yang menarasikan adanya intervensi Dandim bersama Kapolres Tolikara di ruang Sirekap KPU Tolikara yang diisukan mengakibatkan perangantar pendukung, saya pastikan merupakan berita bohong atau hoaks."

Demikian kata Justus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (9/12/2024).

Justus menjelaskan, foto dan keterangan yang beredar luas di media sosial tidak mencerminkan fakta yang sebenarnya.

Setelah melakukan konfirmasi di lapangan, ia menjelaskan, kehadirannya bersama Kapolres di aula GIDI Karubaga, Tolikara, pada Sabtu (7/12/2024), adalah untuk kegiatan mediasi.

Mediasi tersebut melibatkan KPU Tolikara, Bawaslu, serta saksi pasangan calon (paslon) dalam rangka Rapat Pleno Terbuka Pilkada Serentak Tahun 2024.

Kisruh yang terjadi saat mediasi, lanjut Justus, berawal dari protes massa yang berasal dari Distrik Gilubandu dan Distrik Telenggeme.

Mereka mempertanyakan perbedaan hasil suara di lapangan dengan data yang dimasukkan ke dalam Sirekap.

Dandim dan Kapolres berupaya memediasi dan menenangkan massa agar situasi tidak semakin memanas.

“Tidak benar bahwa Dandim dan Kapolres Tolikara melakukan intervensi. Informasi itu hoaks. Justru kami memegang teguh netralitas, ingin suasana tetap tenang, aman, dan damai,” ungkap dia.

Justus menegaskan, kehadirannya bersama Kapolres tak memicu konflik di antara pendukung.

Sebaliknya, mediasi yang dilakukan justru berhasil menciptakan perdamaian di antara massa pendukung paslon, sebelum situasi kembali aman dan terkendali.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh berita atau informasi palsu yang dapat menciptakan ketegangan.

“Mari bersama-sama menjaga kedamaian di Papua, tanah yang diberkati Tuhan,” kata dia.

Sumber