Debat Pilkada Banda Aceh, 4 Paslon Saling Pamer Program
BANDA ACEH, KOMPAS.com - Debat publik pertama untuk calon wali kota dan wakil wali kota Banda Aceh digelar di Hotel Amel Convention Hall pada Rabu (30/10/2024) malam.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banda Aceh kali ini diikuti oleh empat pasangan calon, yaitu Illiza Sa’aduddin Djamal-Afdhal Khalilullah, Zainal Arifin-Mulia Rahman, Aminullah Usman-Isnaini Husda, dan T Irwan Djohan-Khairul Amal.
Amatan Kompas.com, para kandidat tiba di lokasi bersama pendukung, diiringi yel-yel sambil menunjukkan nomor urut masing-masing pasangan calon.
Sebelum memasuki ruangan, setiap tamu undangan dan pendukung menjalani pemeriksaan. Dalam debat ini, 227 personel Polresta Banda Aceh dikerahkan untuk mengamankan lokasi.
Debat publik pertama ini dipandu oleh moderator Dosi Alfian dan Syaima Atika. Pada segmen pertama, para pasangan calon diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi misi dan program unggulan dengan durasi selama 4 menit.
Illiza Sa’aduddin Djamal-Afdhal Khalilullah
Calon wali kota nomor urut 1, Illiza Sa’aduddin, menekankan bahwa Banda Aceh sebagai ibu kota Provinsi Aceh tidak boleh tertinggal. Menurutnya, kota ini perlu dipimpin oleh sosok yang berpengalaman dan terbukti.
"Tidak ada kata coba-coba untuk melakukan loncatan besar. Pengalaman kami sebagai anggota DPRK, Wakil Wali Kota, Wali Kota, dan anggota DPR RI adalah modal besar dalam menjalankan pemerintahan ke depan yang efektif dan efisien," ujarnya.
Afdhal Khalilullah menambahkan, jika terpilih, mereka berkomitmen memberikan 25.000 beasiswa per tahun, menurunkan tarif air PDAM, serta membangun dan merehabilitasi 100 unit rumah layak huni setiap tahun.
Zainal Arifin-Mulia Rahman
Calon wali kota nomor urut 2, Zainal Arifin, menyampaikan bahwa pasangan mereka hadir dari jalur independen, didorong oleh dukungan masyarakat.
"Kami tidak diusung oleh partai politik, melainkan koalisi masyarakat yang ingin perubahan nyata bagi kota ini," katanya.
Zainal berkomitmen untuk mewujudkan Banda Aceh yang bermartabat dengan nilai-nilai syariat Islam dalam setiap kebijakan publik, termasuk program magrib mengaji dan penguatan syariat berbasis gampoeng.
Di bidang pendidikan, pihaknya akan mengupayakan akses pendidikan gratis, program beasiswa, serta pelatihan bagi guru.
Aminullah Usman-Isnaini Husda
Calon wali kota nomor urut 3, Aminullah Usman, menyampaikan visi mereka untuk menjadikan Banda Aceh sebagai kota islami, gemilang, dan berkelanjutan.
"Islami berarti mengembangkan kehidupan masyarakat yang berlandaskan Islam. Gemilang mencakup masyarakat yang sejahtera dan inklusif, sementara berkelanjutan berarti kota yang tangguh dan ramah lingkungan," jelasnya.
Aminullah dan Isnaini Husda merancang delapan misi, termasuk penguatan syariat Islam dan kesejahteraan yang merata bagi masyarakat.
Teuku Irwan Djohan-Khairul Amal
Calon wali kota nomor urut 4, Teuku Irwan Djohan, menyatakan visi mereka untuk mewujudkan Banda Aceh sebagai kota kreatif, islami, terbuka, dan amanah.
"Kami ingin menciptakan kota yang layak huni, investasi, dan dikunjungi," ujarnya.
Irwan menambahkan bahwa mereka memiliki berbagai program unggulan, termasuk menyediakan seragam dan perlengkapan sekolah gratis bagi siswa SD dan SMP serta membuka bioskop syariah untuk generasi muda.
Debat publik ini menjadi ajang penting bagi calon pemimpin Banda Aceh untuk memaparkan visi dan misi mereka kepada masyarakat menjelang Pilkada.