Debat Pilkada Banten, Beda Cara Airin dan Andra Soni Tekan Inflasi di Banten
SERANG, KOMPAS.com – Calon gubernur Banten nomor urut 2, Andra Soni, berkomitmen menurunkan inflasi dengan menggelar operasi pasar secara berkala.
"Oleh karena itu, kami akan selalu mengadakan operasi pasar saat bahan pokok tertentu langka," kata Andra saat menjawab pertanyaan panelis pada debat kedua Pilkada Banten, Kamis (7/11/2024).
Andra juga menegaskan pentingnya peningkatan daya beli, terutama bagi masyarakat rentan. Bantuan langsung, menurutnya, harus disalurkan tepat waktu dan tepat sasaran.
"Pemerintah harus adil. Salah satunya dengan menyediakan beras murah, sembako murah, dan bantuan langsung kepada masyarakat yang sudah ditetapkan dalam APBD," ujar Andra.
"Bantuan ini harus adil dan merata, tidak boleh hanya untuk kelompok tertentu," tambahnya.
Menanggapi pernyataan Andra, calon gubernur nomor urut 1, Airin Rachmi Diany, menyatakan akan mengoptimalkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menekan inflasi.
"TPID memastikan agar inflasi tetap stabil tanpa kenaikan atau penurunan yang ekstrem," kata Airin.
Airin menambahkan, tugas gubernur adalah memonitor dan mengevaluasi kondisi inflasi setiap bulan atau tiga bulan, bekerja sama dengan Bank Indonesia serta pemerintah kabupaten dan kota.
Selain itu, Airin berencana bekerja sama dengan kepolisian untuk menindak para penimbun bahan pokok.
"Kami melibatkan kepolisian karena TPID sudah sangat lengkap. Tugas gubernur adalah memastikan TPID berjalan dengan monitoring dan evaluasi," ujar Airin.
Airin juga sepakat dengan operasi pasar saat terjadi kelangkaan barang pokok.
"Koordinasi antara provinsi dan kabupaten/kota harus terus dilakukan agar TPID dapat berfungsi optimal di delapan kabupaten/kota di Banten," tandas Airin.
Sebagai informasi, sejak Agustus 2024, inflasi di Provinsi Banten adalah yang tertinggi di Pulau Jawa, bahkan mencapai 5,12 persen pada Februari 2023.