Debat Pilkada Jambi, Maulana-Diza dan Rahman-Guntur Janjikan Fasilitas untuk Anak Berkebutuhan Khusus
JAMBI, KOMPAS.com – Dalam debat Pilkada Kota Jambi, pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Maulana-Diza, mempertanyakan program pasangan nomor urut 2, Rahman-Guntur, mengenai dukungan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk memudahkan mereka mendapatkan pekerjaan.
Menanggapi hal ini, paslon nomor urut 2, Rahman-Guntur, menjelaskan anak berkebutuhan khusus dilindungi oleh undang-undang dan sekolah wajib menerima lima persen siswa disabilitas.
Rahman menambahkan sekolah harus mematuhi aturan ini dan mempertimbangkan kebutuhan khusus siswa, termasuk menyediakan guru tambahan bagi mereka.
“Kita harus taat aturan. Sekolah wajib menerima mereka, mungkin kita akan menambah guru-guru khusus jika ada siswa berkebutuhan khusus. Yang penting, hak mereka terpenuhi,” ujar Rahman, calon Wali Kota Jambi nomor urut 2, saat debat berlangsung pada Rabu malam (13/11/2024).
Paslon nomor urut 1, Maulana-Diza, menanggapi jawaban ini dengan menyatakan komitmen untuk mendukung program kementerian yang mewajibkan keterlibatan tenaga kerja disabilitas.
Maulana-Diza berencana untuk menerapkan kebijakan satu persen tenaga disabilitas di instansi swasta dan dua persen di instansi pemerintah.
“Kami akan meningkatkan kualitas pendidikan dengan menambah guru-guru dan bekerja sama dengan kampus-kampus untuk membuka kelas khusus bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” ujar calon Wakil Wali Kota Jambi nomor urut 1, Diza.
Rahman-Guntur kemudian menekankan pentingnya meningkatkan fasilitas sekolah bagi ABK, seperti aksesibilitas dan sarana yang sesuai.
“Kita siapkan akses, kursi roda, bahkan jika memungkinkan lift untuk membantu mereka. Yang penting, jangan sampai mereka merasa diabaikan,” tutur Rahman, calon Wali Kota Jambi nomor urut 2.
Debat ini menunjukkan komitmen kedua paslon untuk mendukung pendidikan inklusif dan meningkatkan akses ABK di sektor pendidikan dan ketenagakerjaan di Kota Jambi.