Debat Pilkada Kota Magelang, “Damai” Usung RSUD Berkonsep Hospital Tourism, “Aman” Tak Setuju
MAGELANG, KOMPAS.com - Debat penutup pemilihan wali kota dan wakil wali kota Magelang, Jawa Tengah digelar di Atria Hotel Magelang, Rabu (13/11/2024) malam.
Debat ini mengangkat tema "Transformasi Kota Magelang Menuju Kota Modern dan Berkelanjutan".
Panelis yang dilibatkan Rektor Universitas Tidar Sugiyarto, Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang Lilik Andriyani, dan Direktur Magelang Ekspres Jaka Surasa.
Dalam isu yang membahas potensi pariwisata di Kota Magelang, pasangan calon nomor urut 2 Damar Prasetyono-Sri Harso (Damai) merumuskan konsep hospital tourism yang akan dilekatkan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar.
Harso menyatakan, RSUD Tidar nantinya juga dapat melayani penanganan penyakit kanker, jantung, urologi, dan hemodialisa.
Selain itu, duet “Damai” bakal mengembangkan konsep hospital without wall yang artinya rumah sakit biasa melakukan konseling dan testing sukarela (KTS), perawatan pengobatan (PDP) dan semua kegiatan di dalam rumah sakit yang dapat pula membina puskesmas dan masyarakat luar atau sekitar.
“Sehingga nantinya turis-turis bisa melihat kegiatan-kegiatan di RSUD Tidar,” cetus Harso.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 1 cum petahana Muchamad Nur Aziz-M Mansyur (Aman) menyatakan, gagasan “Damai” terhadap RSUD Tidar membayangkan bahwa rumah sakit ini tipe A.
Padahal, kata Mansyur, rumah sakit milik Pemerintah Kota Magelang itu tipe B.
Sewaktu Mansyur melontarkan pendapat ini, Harso membantah dengan menampilkan gestur melambai-lambaikan tangan.
Menurut Mansyur, apabila RSUD Tidar menjadi tipe A, hasil pendapatan asli daerah (PAD) akan masuk ke kas negara, bukan Pemkot Magelang.
“Kami mempertahankan tipe B biar PAD-nya masuk di Kota Magelang. Kalau tipe A, repot. Padahal, kita butuh dana pembangunan,” tukas dia.