Debat Pilkada Solo, Teguh Prakosa Tantang Respati-Astrid Soal Daya Beli
SOLO, KOMPAS.com - Dalam debat pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Solo yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo di Sunan Hotel pada Kamis (31/10/2024) malam, calon Wali Kota Solo nomor urut 01, Teguh Prakosa, mengekspresikan ketidakpuasannya terhadap jawaban pasangan calon nomor urut 02, Respati Ardi dan Astrid Widayani, mengenai peningkatan daya beli masyarakat.
Teguh Prakosa mengajukan pertanyaan terkait strategi pemerintah dalam mengatasi permasalahan daya beli masyarakat.
Ia menilai jawaban yang diberikan oleh Respati dan Astrid tidak memadai.
Respati Ardi menjelaskan bahwa untuk meningkatkan daya beli masyarakat, diperlukan pengusaha yang adaptif.
"Kuncinya harus menjadi pengusaha yang adaptif. Pemberdayaan lokal ada program UMKM Center yang bertujuan untuk membantu modal dan pemasaran. Kami menyiapkan pelaku usaha berbentuk barang dagangan untuk diekspor," ungkap Respati.
Sementara itu, Astrid Widayani menambahkan bahwa perlu ada peningkatan potensi pasar tradisional, seperti Pasar Gede, sebagai pusat perdagangan dan oleh-oleh.
"Pasar tradisional harus aktif tidak hanya di siang hari, tetapi juga di malam hari. Pemberdayaan UMKM lokal dan menarik lebih banyak investor akan menggerakkan roda perekonomian," jelas Astrid.
Namun, Teguh Prakosa merasa jawaban tersebut tidak menjawab inti permasalahan.
Momen ini menunjukkan ketegangan dalam debat, di mana masing-masing calon berusaha meyakinkan publik mengenai visi dan misi mereka dalam meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat Kota Solo.