Demi Transformasi Digital, Menkomdigi Fokus pada 3 Pilar Utama Ini
KOMPAS.com – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid telah mengarahkan kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkomdigi) pada tiga pilar utama, yakni konektivitas bermakna, ekosistem digital yang memberdayakan, dan ruang digital yang aman dan berdaulat.
Pilar yang dijalankan dalam dua bulan masa kepemimpinannya tersebut merupakan bentuk komitmen Kemenkomdigi dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Sebagai langkah pertama, Meutya memprioritaskan penguatan konektivitas bermakna, yaitu memastikan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, termasuk yang berada di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), dapat mengakses teknologi dengan mudah dan merasakan manfaatnya.
“Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pembangunan lebih dari 120 menara base transceiver station (BTS) di Papua, yang diharapkan dapat menjangkau 1.000 desa terpencil pada 2025,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (31/12/2024).
Meutya juga menekankan pentingnya konektivitas di wilayah yang terkena dampak bencana, seperti letusan Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada November 2024.
Untuk mengatasi bencana tersebut, operator seluler diminta untuk memberikan kuota internet gratis bagi warga terdampak agar dapat memenuhi kebutuhan pendidikan dan komunikasi.
“Konektivitas inklusif adalah kunci keadilan digital. Semua masyarakat, tanpa terkecuali, harus merasakan manfaat dari teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan,” imbuh Meutya.
Transformasi digital yang berkelanjutan memerlukan dukungan ekosistem digital yang inovatif dan memberdayakan.
Di bawah kepemimpinan Meutya, Kemenkomdigi meluncurkan program Digital Talent Scholarship (DTS), yang telah melatih lebih dari 100.000 talenta digital pada 2024.
Fokus pelatihan meliputi bidang-bidang yang krusial, seperti kecerdasan buatan (AI), keamanan siber, dan analitik data.
Pada 2025, Kemenkomdigi menargetkan peningkatan peserta menjadi 200.000, dengan perhatian khusus pada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Selain itu, Kemenkomdigi juga meluncurkan program UMKM Click & Grow, yang bekerja sama dengan Shopee dan TikTok, untuk membantu UMKM mengadopsi teknologi digital.
“Sektor UMKM adalah ujung tombak ekonomi digital Indonesia. Kami ingin memastikan mereka tidak hanya bertahan, tetapi tumbuh pada era transformasi ini,” ucap Meutya.
Keamanan ruang digital juga menjadi prioritas utama bagi Kemenkomdigi. Dalam dua bulan pertama kepemimpinannya, lebih dari 250.000 konten judi online (judol) telah diblokir, ribuan rekening bank ilegal ditutup, dan akun-akun influencer yang mempromosikan aktivitas ilegal ditindak tegas.
Dalam hal tersebut, Kemenkomdigi bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa ruang digital tetap aman untuk digunakan oleh masyarakat.
“Ruang digital harus bersih dari aktivitas ilegal yang merugikan masyarakat. Kami memastikan bahwa ruang digital yang aman adalah prioritas untuk melindungi anak-anak dan keluarga,” kata Meutya.
Sebagai langkah perlindungan lebih lanjut, Kemenkomdigi bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) sedang menyusun regulasi Tata Kelola Perlindungan Anak dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik (TKPAPSE) untuk memastikan penggunaan layanan digital sesuai dengan usia anak.
Selain memperkuat kebijakan domestik, Meutya juga mendorong kerja sama dengan negara-negara global, seperti Jerman dan Jepang untuk mempercepat pengembangan teknologi di Indonesia.
Kemenkomdigi bekerja sama dengan negara-negara seperti Jerman dan Jepang untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam ekosistem digital global.
Kolaborasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas teknologi Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan digital dunia.
Transformasi digital yang diusung oleh Kemenkomdigi tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur teknologi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif.
Meutya optimis bahwa melalui langkah-langkah konkret tersebut, Indonesia akan menjadi negara yang disegani dalam bidang digital pada 2045.
“Transformasi digital adalah jalan menuju Indonesia Emas. Kami berkomitmen memastikan setiap langkah membawa manfaat nyata bagi masyarakat, dari konektivitas yang inklusif hingga ekosistem digital yang memberdayakan,” tuturnya.