Demo Tolak PPN 12 Persen di Patung Kuda Berakhir Ricuh, Kepala Seorang Polisi Terluka

Demo Tolak PPN 12 Persen di Patung Kuda Berakhir Ricuh, Kepala Seorang Polisi Terluka

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang polisi terluka pada bagian kepala akibat terkena lemparan saat mahasiswa menggelar demo tolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen di samping Patung Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2024).

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Chondro menyatakan, korban bernama Brigadir Heri, anggota Sabhara Polres Jakarta Pusat.

"Saat ini sedang ditangani oleh medis karena terluka akibat lemparan di bagian kepala," kata Susatyo di kawasan Monas, Jumat malam.

Susatyo tidak menjelaskan secara rinci lokasi perawatan Brigadir Heri maupun benda yang dilemparkan.

Susatyo mengungkapkan bahwa massa aksi mengabaikan peringatan polisi meski waktu demonstrasi telah melewati batas pukul 18.00 WIB.

"Kami melakukan pendorongan secara soft, tidak menggunakan gas air mata. Kami menggunakan water cannon dengan metode embun, siraman, bukan tembakan langsung," jelasnya.

Ia menegaskan, tidak ada mahasiswa yang ditahan dalam aksi tersebut. Namun, seorang mahasiswa terluka akibat dugaan pemukulan oleh polisi.

Polisi akan mendalami insiden pemukulan yang menyebabkan seorang mahasiswa mengalami luka di kepala.

"Tentu, nanti kita lihat prosesnya, tetapi sejak pukul 18.00 WIB kami sudah mengimbau secara terus-menerus. Anggota kami pun terluka, artinya ini sudah membahayakan keselamatan petugas dan masyarakat," ujar Susatyo.

Korban pemukulan, Andra (21), mahasiswa STEI SEBI, mengatakan ia terluka di dahi sebelah kiri saat massa dipukul mundur.

"Tadi kena (pukul) pas dipukul mundur. Padahal, kita cuma ini doang (demo)," kata Andra di lokasi.

Saksi lain, Ahmad, menyebut ada beberapa polisi yang memukul dan menendang massa. "Tadi, mereka (polisi) ada yang nendang, ada yang (memukul)," ungkapnya.

Demo yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ini menolak kebijakan PPN sebesar 12 persen.

Massa aksi mengenakan almamater, membawa bendera identitas kampus seperti BEM UNJ, KBM STEI SEBI, dan Politeknik Negeri Media Kreatif.

Mereka juga membawa poster berisi tuntutan, salah satunya bertuliskan, "Utangmu urusanmu. Utang negara ya urusanmu," yang menggambarkan siluet Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Massa turut menyanyikan lagu "Buruh Tani" dan lagu-lagu perjuangan lainnya selama aksi berlangsung.

Sumber