Detik-detik Menegangkan dalam Penyanderaan Anak di Pos Polisi Pejaten
JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana mendadak tegang saat seorang bocah berusia empat tahun menjadi korban penyanderaan oleh seorang pria lanjut usia di wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024) pagi.
Kejadian ini berlangsung tepat di pos polisi (pospol) perempatan The Park Pejaten. Rekaman video yang menggambarkan detik-detik peristiwa itu beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, pria berjaket biru terlihat mengalungkan sebilah pisau pada leher sang bocah yang hanya bisa menangis di pintu pos.
"Penyanderaan di depan Pejaten Village hari ini pukul 10.00 WIB," tulis akun X (Twitter) @MilSaid, mengungkapkan ketegangan yang melanda lokasi.
Saksi mata, Roy (33), menjelaskan, pelaku awalnya berjalan dari Mal The Park Pejaten dengan pisau yang menempel di leher korban.
"Dia udah bawa-bawa pisau sambil jalan bawa anak itu," ujar Roy.
Seketika pria itu menuju pos polisi yang tak terpakai.
Masyarakat yang melihat suasana itu geram. Mereka berusaha mengejar pelaku.
Sementara itu, saksi lain, Mulyadi (31), mengaku tidak berani mendekati pelaku karena menggenggam senjata tajam.
"Saya enggak tega lihatnya dari dekat. Makanya, saya video dari jauh," kata Mulyadi.
Dalam rekaman video, terlihat jelas pria berjaket biru dan bocah yang mengenakan baju merah muda terperangkap dalam situasi yang mencekam.
Tak lama kemudian, polisi tiba di lokasi dan melakukan negosiasi untuk menyelamatkan korban.
Negosiasi yang tegang berakhir saat petugas berhasil membujuk pelaku dan akhirnya menyerah.
Warga menyebutkan, seorang anggota polisi mengalami luka di tangan akibat usaha merebut pisau dari pelaku.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi berujar, pelaku berinisial IJ (54) menyandera bocah itu setelah mengonsumsi sabu.
Hal ini mengakibatkan IJ berhalusinasi dan menjadikan bocah itu sebagai tameng.
“Dia positif pakai sabu,” kata Nurma saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024).
IJ merupakan rekan bisnis dari orangtua korban yang dia kenal sejak dua bulan terakhir.
Satu hari sebelum penyanderaan, IJ sempat meminta izin kepada orangtua korban untuk membawa S pergi jalan-jalan ke rumah sepupu pelaku.
Dalam perjalanan, IJ menghabiskan waktu berkeliling dengan sepeda motor yang berujung pada penyanderaan di Pospol Pejaten. Sebelum insiden terjadi, korban sempat menangis.
Sementara itu, IJ berhalusinasi akibat efek samping dari sabu yang digunakan sejak beberapa hari terakhir.
“Dia sudah memakai sabu selama empat hari,” ucap Nurma.
Peristiwa ini mengingatkan akan kompleksitas masalah sosial dan dampak serius dari penyalahgunaan narkoba, serta pentingnya kesigapan masyarakat dan aparat dalam menghadapi situasi darurat.
(Reporter Rizky Syahrial, Baharudin Al Farisi Editor Irfan Maullana, Akhdi Martin Pratama)