Detik-detik Rumah Warga di Cianjur Ambruk akibat Pergerakan Tanah
CIANJUR, KOMPAS.com - Sebuah rumah warga di Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ambruk akibat pergerakan tanah.
Peristiwa dramatis ini terekam dalam video amatir yang diabadikan warga, lalu dibagikan melalui berbagai platform media sosial dan pesan berantai.
Dalam video berdurasi 30 detik yang diterima Kompas.com, terlihat bangunan rumah yang sudah rusak dan condong tiba-tiba roboh hingga rata dengan tanah.
Kepala Polsek Kadupandak AKP Deden Hermansyah menyampaikan, lokasi kejadian dalam video tersebut berada di Kampung Pasirtangkil, Kadupandak.
"Saat kejadian, kondisi rumah sudah dikosongkan pemiliknya karena mengungsi ke rumah saudara. Rumah itu ambruk setelah sebelumnya terdampak dan rusak oleh pergeseran tanah," ungkap Deden, saat dikonfirmasi Kompas.com, pada Sabtu (7/12/2024).
Deden mengemukakan, di perkampungan tersebut, tercatat sedikitnya enam rumah warga rusak dan tujuh rumah dalam kondisi terancam.
Sementara itu, di wilayah Kecamatan Kadupandak, terdapat tujuh titik bencana yang mengakibatkan puluhan rumah rusak dan sejumlah ruas jalan mengalami ambles.
"Akibatnya, beberapa akses jalan terputus sehingga tidak bisa dilalui semua jenis kendaraan. Bahkan, masih ada desa yang terisolasi," kata dia.
Selain itu, menurut Deden, beberapa warga di lokasi terdampak mengalami kesulitan mendapatkan air bersih karena dam dan bak penampungan air tidak berfungsi akibat bencana.
"Warga juga mulai kesulitan untuk memenuhi dan mendapatkan kebutuhan logistik karena akses jalan terhambat, beberapa ruas jalan bahkan terputus," ujar Deden.
Sebelumnya diberitakan, bencana banjir, pergeseran tanah, longsor, dan jalan ambles melanda wilayah selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024).
Ratusan rumah terendam banjir dan rusak akibat longsor serta pergeseran tanah, dan beberapa titik ruas jalan lumpuh total akibat amblas dan tertimbun material longsor.
Bencana alam juga mengakibatkan seorang warga di Kecamatan Cijati, Cianjur, meninggal dunia akibat terseret arus sungai.
Berdasarkan data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, bencana melanda di 27 titik yang tersebar di 18 wilayah kecamatan, di antaranya Kadupandak, Cijati, Tanggeung, Agrabinta, Sindangbarang, dan Leles.