Dharma-Kun akan Beri Tugas Baru Guru Honorer: Jadi Pendamping Program Internet Gratis
JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 2 Kun Wardana punya cara untuk memagari dampak negatif dari pemberian internet gratis setiap rumah.
Pemberian internet gratis sendiri merupakan salah satu rencana programnya.
"Bagaimana kami memagari (dampak negatif internet)? Kami akan bentuk tim pembina adab," ujar Kun Wardana dalam Gaspol Kompas.com, yang tayang di Youtube, Rabu (6/11/2024).
Tim pembina adab terdiri dari guru-guru honorer. Catatan pemberitaan menyebut, jumlah guru honorer di Jakarta lebih dari 2.500 orang.
Sebagai tim pembina adab, para guru honorer ini akan memberi pendampingan kepada warga yang disasar sebagai penerima internet gratis.
Pendampingan itu diarahkan supaya warga dapat mengoptimalkan potensinya di dunia digital. Dengan begitu, program internet gratis jadi berdampak positif bagi warga.
"Nah yang kedua, kami memagari dengan teknologi. Kami mau buat satu pintu, ada nanti yang namanya Jakarta Internet Exchange," ungkap Kun.
Sederhananya, Jakarta Internet Exchange adalah sistem pemantauan kegiatan daring penerima program internet gratis. Sistem ini memagari aktivitas daring seseorang supaya hanya dapat mengakses konten tertentu saja dan memfilter konten negatif.
"Trafiknya nanti satu pintu. Kami monitor ini larinya mana nih? Jadi hanya konten positif saja yang bisa masuk," lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, paslon cagub cawagub DKI Jakarta nomor urut 2 Kun Wardana, menjanjikan penyediaan internet gratis dengan kecepatan tinggi di setiap rumah di Jakarta.
Langkah ini diambil oleh pasangan Dharma-Kun untuk memaksimalkan potensi digital yang ada di Jakarta.
Kun menginginkan setiap rumah akan mendapatkan koneksi internet minimal 100 Mbps.
"Untuk itu kami punya program yaitu setiap rumah minimal memiliki konektivitas 100 Mbps. Kami sudah membuat kajian mengenai itu," ujar Kun.