Dharma Pongrekun Ingatkan Masyarakat agar Tak Terbuai Janji Politik Lima Tahunan
JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, mengimbau masyarakat agar tidak terbuai dengan janji-janji politik yang muncul setiap lima tahun.
"Jadi saya ingin memberikan penyadaran kepada kita semua, supaya jangan terhipnotis oleh janji-janji yang manis setiap lima tahun seperti yang selama ini, setelah itu (Pilkada usai) bapak-ibu dilupakan," ujar Dharma Pongrekun di Gang Saimih, RT 02/06, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2024).
Dharma mengungkapkan, banyak pemimpin yang menutup akses ketika rakyat mencoba menagih janji mereka.
"Pintu ditutup, ditelepon polisi untuk jagain jangan sampai rakyat goyang-goyang pagar. Ketika pagar digoyang-goyang rakyat ditangkap, dengan alasan anarkis," katanya.
Ia menekankan bahwa program yang dirancang dengan baik tidak akan berguna jika pemimpinnya tidak bertindak adil.
"Pasti kebijakannya tidak adil dan yang akan menderita adalah rakyat juga, karena yang akan diperlakukan tidak adil bukan para pemimpinnya, tetapi rakyat," ujar Dharma.
Dharma menegaskan bahwa masyarakat harus menjadi subjek yang menentukan arah bangsa, bukan sekadar objek kekuasaan.
"Subjek itu apa? Rakyat yang menentukan kemana bangsa ini akan dibawa, bukan rakyat yang dibawa untuk mengikuti apa maunya mereka, tapi rakyat hanya dijadikan alat untuk tetap mempertahankan kekuasaan," kata dia.
Sebagai informasi, Pilkada Jakarta 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon, yaitu Ridwan Kamil-Suswono (nomor urut 1) yang didukung koalisi partai besar, kemudian Dharma Pongrekun-Kun Wardana (nomor urut 2) sebagai calon independen, dan Pramono Anung-Rano Karno (nomor urut 3) yang diusung PDI-P dan Partai Hanura.